Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

PT Martina Berto Genjot Produk Kesehatan

(Hld/E-2)
07/7/2020 06:55
PT Martina Berto Genjot Produk Kesehatan
Direktur Utama PT Martina Berto Tbk Bryan David Emil Tilaar( ANTARA/Widodo S. Jusuf/)

PT Martina Berto Tbk optimistis bakal bisa tumbuh positif hingga 4,92% pada akhir 2020 ini. Sejumlah strategi telah disiapkan di tengah menurunnya penjualan kosmetik karena masyarakat saat ini cenderung lebih memilih membeli produk kesehatan.

Dalam konferensi pers secara virtual kemarin, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk Bryan David Emil Tilaar menyatakan industri kosmetik tengah berjuang keras di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi wabah covid-19 ini.

"Tapi target kita tetap tumbuh positif di 4,92% tahun ini. Mudah mudahan di semester II bisa mencapai target itu," ujarnya.

Salah satu strategi yang akan ditempuh ialah menggenjot penjualan produk herbal dan kesehatan, seperti produk body care, hand sanitizer, dan hand gel.

"Ekspansi bisnis itu pasti kita lakukan, seperti ke produk herbal dan kesehatan. Kami akan memfokuskan di area itu. Produk kosmetik mengalami penurunan karena setengah wajah konsumen tertutup masker," imbuh David.

Pangsa pasar produk herbal dan kesehatan yang disasarnya ialah kelompok masyarakat menengah dan menengah ke bawah. PT Martina Berto menjamin tak akan ada kenaikan harga produk mengingat daya beli masyarakat juga tengah tertekan di masa pandemi ini.

"Segmen yang kita tuju di 2020 ini ialah menengah dan menengah ke bawah karena volumenya sangat besar. Untuk harga, kita tidak ada kenaikan karena harus hati-hati saat buying power dan konsumsi masyarakat masih rendah," ungkapnya.

Sepanjang kuartal I 2020, PT Martina Berto mengalami penurunan penjualan, hanya menyentuh Rp87 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 yang mencapai Rp140,8 miliar.

Rasio lancar (current rasio) juga turun jadi 112,3%, sedangkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 163,4%. Rasio utang modal (debt equity ratio) naik jadi 180,1% dari sebelumnya 118,7%, dan rasio utang aset (debt to asset ratio) menjadi 64,3% dari 54,3%. (Hld/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya