Teten Akui Serapan Dana PEN UMKM Masih Rendah

MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, mengungkapkan realisasi belanja untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk sektor koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) baru mencapai Rp250,16 miliar.

"Realisasi ini setara 0,20 persen dari total pagu yang ditetapkan sebanyak Rp123,46 triliun" kata Teten melalui keterangan tertulisnya, Jumat (7/3).

Baca juga: Status Indonesia Naik, CORE: Tidak Berdampak Pada Ekonomi

Teten mengakui, serapan dana PEN memang tergolong masih rendah. Padahal, Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu telah meminta agar bantuan dari pemerintah untuk UMKM dan koperasi agar bisa bertahan dari dampak buruk Covid-19 dipercepat.

"Sebenarnya, beberapa lembaga penyalur termasuk perbankan sudah mencairkan bantuan fiskal. Hanya saja, bank-bank tersebut masih banyak yang belum melakukan klaim atas dana-dana yang sudah disalurkan kepada UMKM," ujar Teten.

Jumlah UMKM yang menerima program PEN per 1 Juli 2020 total yang disampaikan Rp250,16 miliar. UMKM dan koperasi yang dapat dana sebanyak 212.846 unit.

"Kecilnya penyaluran ini mungkin bank sudah melakukan, tapi belum klaim ke kita. Baru Bank BRI yang sudah mengajukan klaim subsidi bunga KUR," ungkapnya.

Dijelaskan Teten, untuk dana PEN yang menjadi tanggung jawab KemenkopUKM melalui Badan Layanan Umum (BLU) yaitu LPDB KUMKM sebesar Rp1 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk pembiayaan modal kerja bagi koperasi yang terdampak Covid-19.

Baca juga: Susu Kerbau Telah Diolah Menjadi Panganan Enak dan Bergizi

"Dari anggaran Rp1 triliun tersebut, yang sudah disalurkan sebesar Rp237,2 miliar atau setara 23,72 persen," ucap Teten.

Sementara itu, untuk dana yang sudah disalurkan atau sudah diklaim lembaga penyalur di luar dari tupoksi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) adalah sebesar Rp12,96 miliar. Dana ini diwujudkan melalui pembayaran subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). (OL-6)