Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Ekonom: Rupiah Cenderung Mengalami Penurunan

Suryani Wandari Putri Pertiwi
02/7/2020 21:57
Ekonom: Rupiah Cenderung Mengalami Penurunan
Nilai rupiah cenderung mengalami tren pelemahan terhadap dolar AS dalam kurun dua pekan.(Antara)

VP Economist Bank Permata, Josua Pardede mengatakan rupiah cenderung mengalami tren pelemahan terhadap dolar AS dalam kurun dua pekan terakhir dimana saat ini diperdagangkan di level 14.400-14.550.

Menurut Josua, sentimen global pun faktor pendorongnya. "Pelemahan ini cenderung disebabkan oleh meningkatnya permintaan Dollar AS sejalan dengan jawal pembayaran dividen dari beberapa perusahaan multinasional di dalam negeri," kata Josua kepada Media Indonesia, Kamis (2/7).

Di sisi lain, ungkapnya, investor asing sebenarnya masih cenderung membukukan net foreign inflow terutama dari pasar obligasi. Tercatat, investor asing pada periode 18 Juni hingga 29 Juni di pasar obligasi membukukan net foreign inflow sebesar $451,15 juta.

Sementara dari sisi pasar saham, investor asing membukukan net outflow sebesar $309,09juta, dan secara total investor asing masih membukukan net foreign inflow sebesar $141,26 juta dari pasar saham dan obligasi.

"Di tengah masuknya dana asing di pasar keuangan domestik, pelemahan rupiah terhadap dolar AS diperkirakan didominasi oleh permintaan dolar AS dalam negeri," lanjutnya.

Selain itu, proyeksi International Monetary Fund (IMF) terkini terhadap pertumbuhan ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 yang dipangkas juga turut menahan penguatan rupiah sebelumnya.

Dalam jangka pendek ini, permintaan dollar AS di dalam negeri cenderung relatif meningkat mengingat jadwal pembayaran dividen yang kemungkinan masih berlangsung dalam 1-2 bulan mendatang.

"Sentimen dari perkembangan second wave dari Covid-19 juga turut membatasi ruang penguatan rupiah lebih lanjut,"ungkap Josua.

Namun demikian, kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan penurunan suku bunga BI berpotensi mendorong pemulihan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek ini.

"Oleh sebab itu, nilai tukar rupiah diperkirakan akan cenderung stabil sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi nasional," pungkasnya. (Wan/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik