Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Pelindo II Bidik Potensi Pasar Warehouse

Widhoroso
23/6/2020 00:25
Pelindo II Bidik Potensi Pasar Warehouse
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara..(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC mencatat arus (throughput) peti kemas periode Januari hingga Mei 2020 sebesar 2,8 juta TEUs. Meski turun 10,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019, namun penurunannya tidak setajam angka impor secara nasional. Di sisi lain, selama pandemi IPC melihat adanya potensi pasar pergudangan di kawasan pelabuhan.

“Kami masih bersyukur karena dampak pandemi tidak menurunkan produktivitas di pelabuhan. Bahwa ada penurunan trafik, namun tidak setajam beberapa sektor lain seperti industri minyak & gas, transportasi serta pariwisata” kata Direktur Utama IPC, Arif Suhartono, di Jakarta, Senin (22/6).

Mengutip data Badan Pusat Statistik, ekspor nasional pada Mei 2020 tercatat US$10,53 miliar. Angka ini turun 28,3 % dibandingkan Mei 2019. Sementara nilai impor turun 42,2 % dibandingkan Mei tahun lalu. Nilai impor Mei 2020 sebesar US$8,44 miliar USD.

Menurut Arif, melambatnya aktivitas ekspor dan impor hampir terjadi semua negara. Tiongkok yang sempat menggeliat pada April, kembali terkoreksi pada Mei lalu. Selain dipengaruhi pandemi Covid-19, penurunan jumlah trafik pada Juni ini juga merupakan imbas dari melambatnya aktivitas ekspor-impor sepekan menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Meski demikian, Arif masih optimistis situasi ini berangsur membaik dalam bulan-bulan mendatang. Setidaknya, arus peti kemas akan meningkat pascaLebaran, sebagaimana siklus tahun-tahun sebelumnya.

“Penurunan throughput saat Hari Raya Idul Fitri hampir terjadi setiap tahun. Kami berharap pada Juni ini terjadi rebound (peningkatan kembali) arus peti kemas, walaupun dampak pandemi masih akan terasa,” jelas Arif.

Walaupun ada penurunan secara umum, IPC melihat adanya potensi pertumbuhan di masa kenormalan baru ini. Misalnya, di tengah turunnya arus kapal, terjadi kenaikan volume penggunaan warehouse di sejumlah pelabuhan, termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Saat ini kami masih mengkonsolidasikan data pertumbuhan okupansi pergudangan di pelabuhan, sebagai bagian dari bahan kajian untuk review target perseroan pada 2020,” ujar Arif. (RO/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya