Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DI tengah tren penurunan harga batubara sepanjang 2019, PT ABM Investama Tbk berhasil meraup untung atau pendapatan sebesar US$592,4 juta dengan EBITDA US$118,9 juta.
Direktur Utama PT ABM Investama, Andi Djajanegara, mengatakan laba bersih yang berhasil diraih mencapai US$7,6 juta.
Baca juga: Covid-19 Sebabkan Harga Batu Bara Anjlok 30 Persen
"Manajemen PT ABM Investama berhasil menjaga marjin laba dan EBITDA di level positif. Begitupula dengan total kewajiban dan utang perseroan yang masih berada di level yang sehat," kata Andi saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara daring, Kamis (18/6).
Sementara, total aset 2019 mencapai US$854,2 juta naik dibandingkan pada 2018, sebesar US$852 juta.
PT ABM Investama Tbk juga memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham, sebesar Rp36,25 milyar. Sedangkan sisa laba bersih akan ditambahkan pada laba ditahan untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan dalam menghadapi tantangan dan dinamika bisnis pada tahun ini.
Andi menjelaskan, melalui strategi Mining Value Chain dengan mensinergikan bisnis anak usaha, membuat kinerja perusahaan masih terkelola dengan baik di level positif.
"Kami optimistis, sejumlah kebijakan strategis yang telah kami siapkan, Grup ABM dapat melewati dinamika dan tantangan perlambatan ekonomi nasional dan global tahun ini," tutup Andi. (Iam/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved