Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
NILAI tukar rupiah pada perdagangan Kamis (11/6) ditutup melemah 40 poin di level Rp14.020 dari penutupan sebelumnya yakni Rp13.980 terhadap dolar Amerika Serikat. Dalam satu hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.899-Rp14.049.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan, faktor internal yang menyebabkan rupiah melemah yakni bertambahnya pasien positif covid-19 yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Baca juga:OJK dan Menkeu Sepakati Koordinasi Pelaksanaan PEN
"Apabila situasi tidak segera membaik, masalah akan melebar ke sektor ekonomi dan keuangan," ujarnya kepada Media Indonesia di Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Dengan bertambahnya pasien covid-19 tersebut, kata Ibrahim, prospek ekonomi ke depan bakal tak menentu. Oleh karena itu, wajar kalau pelaku pasar agak takut dan cemas. "Kekhawatiran tersebut bisa terlihat dari keluarnya arus modal asing dari pasar keuangan dalam negeri," tambah Ibrahim.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi pelemahan rupiah, menurut dia, yakni pengumuman yang dilakukan oleh The Fed soal pertumbuhan ekonomi 'Negeri Paman Sam' yang terkontraksi hingga -6,5% serta lonjakkan tingkat pengangguran yang mencapai 9,3%.
Baca juga: Tagihan Listrik Naik, 65.786 Pelanggan Mengadu ke PLN
Lebih lanjut, pada perdagangan esok, kata Ibrahim, rupiah memiliki kemungkinan bergejolak. Dalam artian, dalam pembukaan perdagangan akan menguat dan ditutup melemah tipis dikisaran Rp13.950 hingga Rp14.120 terhadap dolar AS. (Mir/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved