Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
INDONESIA saat ini memiliki peluang yang cukup besar untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid-19.
Sejumlah sektor dapat digerakkan untuk menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian Indonesia ke depan. Untuk itu, dibutuhkan juga dukungan regulasi dan kebijakan yang mendukung.
Presiden and CEO S ASEAN International Advocacy and Consultancy, Shaanti Shamdasani, mengungkapkan posisi Indonesia saat ini berada ada di tengah-tengah berdasarkan perkiraan sejumlah lembaga keuangan dunia.
“Berdasarkan perkiraan sejumlah lembaga keuangan dunia, Indonesia masih punya potensi rebound ekonominya,” jelas Shaanti dalam diskusi daring bertema Mempersiapkan Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Pandemi covid-19, di Jakarta, kemarin.
Selain Shaanti, hadir sebagai pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Diskusi Denpasar12 bersama DPP Nasdem, Menteri Perdagangan RI 2016-2019 Enggartiasto Lukita dan Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani.
Adapun Martin Manurung yang merupakan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dan wartawan senior Suryopratomo hadir sebagai panelis.
Sejumlah proyek padat karya, potensi sektor pertanian dan produksi sejumlah kebutuhan rumah tangga, menurut Shaanti, bisa jadi sektor dikembangkan dan berpotensi menggerakkan ekonomi nasional.
Kendala yang dihadapi untuk merealisasikan peluang di sejumlah sektor itu, menurut Shaanti, merupakan kendala klasik yang belum diatasi secara tuntas oleh pemerintah.
“Mereformasi regulasi dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia salah satu pekerjaan rumah bangsa ini yang belum tuntas,” ujarnya.
Enggartiasto menyoroti kesiapan Indonesia siap mengejar ketertinggalan dari negara tetangga di sisi ekspor.
Ketergantungan industri pada bahan baku sumber daya alam yang diimpor dari negara lain, menurut Enggartiasto, masih jadi kendala dalam bersaing dengan negara lain.
“Di sisi lain, kita bisa memanfaatkan peluang konsumsi domestik untuk menyerap berbagai produk dalam negeri untuk menggerakkan roda ekonomi,” tandasnya.
Dari hitungan para anggota Kadin, menurut Rosan, saat ini sekitar 6,4 juta orang dirumahkan dan PHK. “Komposisinya 90% dirumahkan dan 10% terkena PHK,” jelasnya.
Rosan berharap pemerintah dan swasta bisa merespons dampak pandemi dengan kebijakan dan langkah yang sinergis agar bisa melalui krisis.
Tata kebijakan
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung, berharap agar pemerintah tidak mudah dikendalikan pasar dengan menata kembali sejumlah kebijakan.
Menurut Martin, wabah covid-19 ini membuka mata kita bahwa kita rapuh di sektor kesehatan, pangan, dan energi.
“Untuk tiga sektor kebutuhan dasar itu kita tidak bisa bergantung semata pada mekanisme pasar. Harus ada kebijakan tepat agar masyarakat terpenuhi kebutuhan kesehatan, pangan, dan energi dengan baik,” tandasnya.
Dalam kesempatan berbeda, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Reza Yamora Siregar menilai saat ini mulai ada sinyal pemulihan terhadap perekonomian Indonesia seiring dengan diterapkannya kenormalan baru. (Ant/E-1)
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
advokat yang tergabung dalam Tim Advokat Penegak Hukum Anti Premanisme (Tumpas) melakukan audiensi dengan Polri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved