GENERAL Manager Unit Induk Distribusi (UID) PLN Jakarta Raya Doddy Pangaribuan menegaskan ada kenaikan konsumsi listrik pada sektor rumah tangga selama pelaksanaan 'work from home' atau kerja dari rumah.
Kenaikan itu mencapai 4,7%. Sementara di sektor lain justru mengalami penurunan, contohnya di fasilitas sosial seperti rumah ibadah dan lainnya mengalami penurunan hingga 9,52%, di industri mengalami penurunan hingga 15,81%, perkantoran turun hingga 11,38% dan pemerintahan turun 6,9%.
"Konsumsi rumah tangga tidak seperti yang lainnya mengalami penurunan tetapi justru sebaliknya mengalami kenaikan," kata Doddy dalam diskusi Syawal Virtual bertema 'Pelayanan Publik di Masa Transisi' yang digelar siang ini.
Hal ini pula yang menyebabkan banyak tagihan listrik dirasakan mengalami peningkatan oleh masyarakat.
Namun, menurutnya hal tersebut wajar karena saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) banyak warga yang bekerja dari rumah. Pemakaian listrik yang meningkat turut andil dalam meningkatkan tagihan listrik. Terlebih PLN sejak 2017 tidak menaikkan tarif listrik.
Baca juga : Pemprov DKI Dinilai Abaikan Protokol Kesehatan di Pasar
Di samping itu, PLN juga menerima berbagai macam permintaan karena adanya WFH seperti penurunan daya dan keringanan dari sektor swasta.
"Ya ada dari beberapa pihak yang meminta penurunan daya karena kantor tutup sama sekali. Ada pula yang meminta keringanan pembayaran," ungkap Doddy.
Di sisi lain, pihaknya juga terus mengupayakan optimalisasi pelayanan publik di masa PSBB dengan tetap menerjunkan petugas teknis ke lapangan.
"Selama masa pandemi ini kami membekali petugas dengan sejumlah prosedur keamanan. Sehingga hingga saat ini tidak ada petugas PLN yang terkena wabah covid," tutupnya. (OL-7)