IPB Ingatkan Stok Pangan Nasional Mulai Menipis

Mediaindonesia.com
06/6/2020 09:36
IPB Ingatkan Stok Pangan Nasional Mulai Menipis
Webinar The 13th IPB Strategic Talk, Jumat (5/6/2020) membahas krisis pangan Indonesia selama pandemi covid-19(Istimewa)

GURU besar pangan Prof Bustanul Arifin menyampaikann bahwa ketersediaan pangan khususnya beras nasional pada  Juni 2020 mulai menipis, yakni hanya 1,5 juta ton.  Ia memprediksi hingga Agustus akan menggerus rakyat dan selanjutnya terjadi titik kritis ketersediaan pangan terjadi pada November 2020-Januari 2021. Hal itu disampaikan Bustanul Arifin  acara webinar The 13th IPB Strategic Talk yang diselenggarakan oleh Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis (DPIS), IPB University pada Jumat (5/6) saat menanggapi rencana empat skenario yang disodorkan IPB dalam mengatasi krisis pangan selama pandemi korona.

Pembahas lainnya  Prof Hermanto Siregar menyarankan agar memanfaatkan semua potensi yang ada diantaranya memanfaatkan lahan pekarangan rumah, lahan pasang surut dan lahan tidak produktif untuk memproduksi pangan. 

"Selanjutnya memberikan stimulus yang lebih jelas dan efektif yakni memberikan benih dan pupuk bagi petani," kata Hermanto.

Sedangkan di sektor tenaga kerja, skenario yang dapat dilakukan untuk menyerap tenaga kerja adalah menumbuhkan sektor pertanian di desa dengan menggunakan inovasi dan teknologi padat karya, melakukan pengolahan dan prosesing untuk menambah nilai tambah di setiap komoditas.Terdapat banyak sektor yang dapat dijadikan tumpuan untuk menghidupkan sektor lainnya. 

Pada kesempatan itu Rektor IPB Arif Satria menyatakan pada prinsipnya IPB terus mendorong agar kebijakan yang ada di Indonesia baik kebijakan stimulus, PSSB, relaksasi apapun harus berbasis pada saintifik, agar kebijakan yang diambil lebih akurat, tepat dan efektif sekaligus memberikan solusi.  

Menurutnya science-based policy sudah menjadi keniscayaan. Hasil-hasil riset diatas menyebutkan efektivitas stimulus ekonomi akan menjadi kunci sejauh mana Indonesia akan pulih atau tidak dari krisis ini. Berkat kolaborasi dari kita semua Perguruan Tinggi, Pemerintah dan para pengusaha akan terwujud pemulihan. 

"Dan lebih penting lagi kita harus selamatkan desa sebagai last resort dan sebagai tumpuan hidup masyarakat Indonesia," ujar Rektor.

Menteri Bappenas Suharso Monoarfa sebagai pembahas pamungkas mengatakan bahwa besarnya dampak ekonomi membutuhkan langkah antisipasi yang besar dan cepat. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menangani dampak covid yaitu Kebijakan stimulus diberikan untuk mengurangi dampak ekonomi terutama pada kelompok rentan dan dunia usaha supaya tidak bangkrut dan kehilangan kesejahteraan.

baca juga: IPB Siapkan 4 Skenario Dampak Pangan dan Ekonomi Selama Pandemi

"Ada empat tahap respons kebijakan menghadapi covid-19 yaitu penguatan fasilitas kesehatan, melindungi kelompok  masyarakat rentan dan dunia usaha, mengurangi tekanan sektor keuangan dan program pemulihan ekonomi pascacovid. Arah kebijakan pasca pandemi covid-19 di antaranya revitalisasi sistem pangan, pemenuhan kebutuhan pasar dan pemulihan lapangan kerja di sektor pertanian dan perikanan," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya