Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Lestarikan Keanekaragaman Hayati melalui Konservasi Sistematis

Ferdian Ananda Majni
05/6/2020 20:13
Lestarikan Keanekaragaman Hayati melalui Konservasi Sistematis
Ilustrasi(Antara)

PEMERINTAH berkomitmen untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia melalui upaya konservasi yang sistematis yakni perlindungan sistem pendukung kehidupan, pelestarian keanekaragaman spesies dan ekosistemnya, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

"Salah satu capaian keberhasilan Pemerintah Indonesia guna perlindungan keanekaragaman hayati melalui penurunan laju deforestasi," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, pada acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup, Jumat (5/6).

Menteri Siti menjelaskan deforestasi tahunan Indonesia pernah mencapai lebih dari 3,5 juta hektar dalam periode 1996 hingga 2000, namun telah turun tajam menjadi 0,44 juta dan akan terus turun di masa mendatang. Oleh karena itu, penurunan angka deforestasi di masa pemermtahan Presiden Joko Widodo menjadi bukti komitmen pemenuhan target dan sasaran global yang berkantan dengan keanekaragaman hayati hutan.

Pada tingkat ekosistem, Indonesia memmki 51 juta hektar kawasan lindung, atau leblh dari 28 persen daratan. KLHK bekerja keras mengkonsolidaslkan High Conservation Value Forest (HCVF) yang dapat masuk ke dalam sistem kawasan yang dilindungi, untuk mendukung konektivitas habitat satwa yang terfragmentasi akibat berbagal aktivitas pemanfaatan kawasan hutan.

"Kita sedang konsolldasikan untuk menjado lebih tertata," sebutnya

Baca juga : Separuh PNS DKI Jakarta Akan Kembali Masuk Kantor

Pada tingkat spesles, Menteri Siti menegaskan Indonesia telah menyusun peta jalan memulihkan populasl 25 spesies target yang terancam punah. Dari 270 lokasi pemantauan, diketahui beberapa populasi spesies meningkat dalam lokasi pemantauan, seperti Jalak Ball, Harimau Sumatra, Badak Jawa, Gajah Sumatra, dan Elang Jawa.

Pada tingkat genetik, Indonesia telah mempromosikan bioprospeksi untuk keamanan dan kesehatan pangan, seperti Candidaspongia untuk antikanker, dan gaharu u‘ntuk disinfektan, yang produksinya telah ditingkatkan selama pandemi covid-19 ini.

"Dengan demikian, Indonesia. sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa dapat memberikan kontribusi manfaat dan pengurangan laju kehilangan keanekaragaman hayati secara global," paparnya

Dunia saat ini sedang mengalaml masa sulit karena pandeml covid-19 yang telah merenggut banyak nyawa dan mengubah roda sosial dan ekonomi. Lanjut Siti, Bioprospeksi diyakini menjadi ssalahsatu jawaban untuk permasalahan covid-19.

"Kita dapat diambil untuk mencari dan menemukan obat obatan yang bersumber dari beragam spesies dan sumber daya genetik Indonesia. Dalam hal ini, para peneliti ditantang untuk menemukan vaksin dan obat obatan secepat mungkin," pungkasnya (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya