Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Serahkan 100 Ribu Bibit Pala, Mentan SYL: Kita Kuasai Pasar Dunia

Mediaindonesia.com
30/5/2020 18:34
Serahkan 100 Ribu Bibit Pala, Mentan SYL: Kita Kuasai Pasar Dunia
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengunjungi kebun bibit pala di Desa Seith Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (30/5).(Ist/Kementan)

MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau SYL meminta kepada jajarannya melakukan pendampingan untuk meningkatkan nilai tambah, daya saing dan keunggulan setiap komoditas pertanian termasuk komoditas perkebunan berupa rempah, yaitu pala.

Pernyataan tersebut disampaikan SYL ketika mengunjungi kebun bibit pala di Desa Seith Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (30/5).

SYL mengatakan peran dan penguasaan teknologi sangat penting dalam mengkaselerasi kemajuan pembangunan perkebunan. Karena teknologi, menurut Mentan, sejajar kedudukannya dengan faktor produksi lainnya. 

“Oleh karena itu, kemajuan riset dan teknologi bukan saja dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi tapi juga menjamin adanya nilai tambah bagi petani,” tutur SYL.

Salah satu teknologi perkebunan yang telah dihasilkan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balitri) adalah pala varietas Tidore 1. Varietas itu memiliki keunggulan yang sama dengan varietas pala Ternate 1. Tapi, Tidore 1 lebih tahan terhadap hama penggerek dan penyakit busuk buah. Produktivitas varietas ini rata-rata mencapai 7.500 butir setiap pohon per tahun.

Data dari Direktorat Jenderal Perkebunan, produktivitas pala pada tahun 2018 sebesar 543 kg/hektare dan 548 kg/hektare di tahun 2019. Rendahnya produktivitas pala nasional disebabkan karena sebagian besar perkebunan merupakan perkebunan rakyat.

Di samping itu, petani pala masih menggunakan cara tradisional dan peralatan seadanya dalam pengolahan dan pascapanen. 

“Transformasi teknologi kepada petani sudah keharusan. Sekarang era digital. Pendampingan-pendampingan, bimbingan teknis tentang bagaimana cara budidaya harus menyesuaikan zaman. Apalagi di situasi seperti ini, pembatasan tatap muka. Maka kita harus memperkuat sektor hulu dan mengembangkan sektor hilir sehingga ada nilai tambah,” ujar SYL.

Untuk diketahui, kebutuhan pala di pasar dunia hampir separuhnya dipenuhi dari Indonesia. Volume ekspor pala Indonesia dalam kurun 2018, masih menurut data Ditjen Perkebunan, sebanyak 20.202 ton setara dengan US$ 111,69 juta. 

Sementara itu, Badan Karantina Pertanian Ambon mencatat pengiriman komoditas pala yang berasal dari petani Ambon, Maluku Tengah dan Tual dengan tujuan Surabaya dan Jakarta sepanjang tahun 2020 sebanyak 106,1 ton dengan frekuensi 19 kali.

Mentan SYL menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi tulang punggung di saat pandemi seperti ini.

“Saya mengajak kepada Gubernur, Bupati, Camat sampai Kepala Desa, petani dan pelaku usaha pertanian agar tetap beraktivitas, berproduksi dengan tetap menjalankan potokol kesehatan untuk menyediakan pangan dalam negeri,” pungkas Mentan. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya