Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Joko Widodo telah mengungkapkan ada tujuh provinsi yang saat ini mengalami defisit beras.
"Propinsi yang disebut yakni Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Maluku Utara, Kalimantan Utara, Papua Barat, dan Maluku," kata Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi kepada Media Indoensia, Selasa (28/4).
Baca juga: Presiden Akui 7 Provinsi Defisit Beras, 30 Provinsi Defisit Gula
Menurutnya tujuh daerah tersebut mengalami kendala distribusi dan produksi beras yang minus.
"Jadi memang daerah yang produksi berasnya minus dan ada kendala distribusi saat ini," ujar Suwandi.
Baca juga: Presiden: Lakukan Manajemen Pengelolaan Beras yang Baik
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memperoleh laporan yang menyebutkan akan terjadi banyak defisit ketersediaan bahan pangan di berbagai provinsi.
Sebanyak tujuh provinsi mengalami defisit stok beras. Sedangkan 11 provinsi dilaporkan mengalami defisit stok jagung. Lalu, 23 provinsi defisit stok cabai besar.
"Stok cabai rawit defisit di 19 provinsi. stok bawang merah diperkirakan juga defisit di 1 provinsi. Stok telur ayam defisit di 22 provinsi," kata Namun, Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat. (X-15)
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Kalaupun ada kekurangan biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain
Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah.
Selama Januari, Bulog Cirebon sudah menggelontorkan 3.700 ton beras SPHP melalui berbagai jaringan
Penyaluran beras CPP dipastikan sesuai mekanisme, sehingga bantuannya tepat sasaran.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Dalam beleid yang diteken Presiden pada 25 Januari 2019 itu, ia memerintahkan kementerian dan lembaga negara terkait melakukan percepatan peningkatan prestasi sepak bola.
Inpres itu diharapkan menjadi formula jitu untuk meningkatkan prestasi sepak bola di Indonesia.
Jokowi menyebut keberhasilan Indonesia menjadi juara Piala AFF U-22 menunjukkan kekuatan harmoni Tim Garuda Muda.
Presiden menyebut bonus tambahan itu tak cuma diberikan kepada pemain. Pelatih dan ofisial Timnas juga mendapatkannya.
Sudah sejak 1991, Indonesia gagal meraih medali emas sepak bola dari ajang SEA Games.
Bansos yang disalurkan itu berupa, bansos non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Rastra.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved