Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pelatihan Kartu Prakerja Dinilai Mahal, Ini Jawaban Penyelenggara

M. Ilham Ramadhan Avisena
22/4/2020 23:23
Pelatihan Kartu Prakerja Dinilai Mahal, Ini Jawaban Penyelenggara
Warga mendaftar di program kartu prakerja(Antara/Aditya Pradana Putra)

PROGRAM Kartu Prakerja menuai banyak kritik, salah satunya ialah program pelatihan yang disediakan oleh 8 platform mitra Kartu Prakerja dinilai terlalu mahal. Padahal di platform lain seperti Youtube, masyarakat bisa mendapatkannya bermodal kuota internet.

Misalnya saja pada platform Skill Academy by Ruang Guru, di dalamnya terdapat pelatihan 'Cara dapat uang dari Youtube' dengan tarif Rp160.000. Kemudian di platform Pintaria, ada pelatihan senilai Rp600 dengan materi 'bisnis kue dan roti dari rumah'. Kemudian di platform Sekolahmu, untuk pelatihan 'Berjualan mengguanakan Whatsapp Business' dipatok sebesar Rp1 juta.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari melalui video conference, Rabu (22/4) menuturkan, pihaknya memberikan pilihan kepada peserta. Peserta dapat memilih sesuai dengan keinginannya pelatihan apa yang ingin diikuti.

"Mitra kami 8 platform, ada 200 lembaga yang didalamnya menawarkan 1.500 jenis pelatihan dan itu kuasa penuh peserta mau mengikuti pelatihan yang mana," tutur Denni.

Denni menambahkan, pihaknya tidak ingin berlagak seperti diktator, menentukan pelatihan bagi tiap peserta di tiap platform. Menurutnya, bila memang peserta merasa ada pelatihan yang terlalu mahal, maka ada banyak pilihan lainnya.

Baca juga : Mitra GoCar Dapat Relaksasi Kredit dari BCA Finance

Bahkan kata dia, satu pelatihan akan tersedia di beberapa platform. Dari situ pula peserta memiliki kewenangan untuk memilih mana yang paling sesuai untuk diikuti.

"Kami sediakan menu prasmanan dari ringan sampai berat, dari murah sampai mahal. Semua bergantung preferensi sendiri-sendiri, menu makanan apa yang disukai," jelas Denni.

Lebih dari itu, ia mengaku Project Management Office (PMO) Kartu Prakerja baru seumur jagung. Banyak kekurangan menurutnya yang akan dievaluasi dan dijadikan pembelajaran serta perbaikan ke depannya.

"Karena kami (PMO) ini masih bayi, masih baru. Kalau memang ada kekurangan pasti akan kami jadikan untuk perbaikan ke depan," pungkas Denni. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya