Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Tren Pasar Perumahan Primer di Jakarta Menurun

Gan/S-1
21/4/2020 05:20
Tren Pasar Perumahan Primer di Jakarta Menurun
Pasar perumahan primer di wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan cukup tinggi.(MI/ADAM DWI )

PASAR perumahan primer di wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan cukup tinggi pada kuartal I 2020. Padahal, pada akhir 2019 tren pasar perumahan mulai mengalami penaikan.

CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan kecenderungan penurunan tersebut diperkirakan akan terus berlanjut sampai triwulan berikutnya.

“Amat disayangkan pasar perumah­an yang mulai bertumbuh harus kembali terpuruk karena wabah covid-19 (corona virus). Hampir semua pengembang tidak sempat mengantisipasinya,” ungkap Ali di Jakarta, belum lama ini.

Berdasarkan riset yang dilakukan IPW, pasar perumahan primer di DKI Jakarta mengalami penurunan cukup tinggi, baik dari sisi jumlah unit maupun nilai penjualan, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Nilai penjualan rumah primer pada kuartal I 2020 tercatat sebesar Rp83,2 miliar atau mengalami penurunan sebesar 33,3% (qtq). Nilai tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 24,3% (yoy).

Hal itu juga tergambar dari jumlah unit terjual yang juga mengalami penurunan sebesar 37,9% (qtq) atau turun sebesar 29,4% (yoy). Dari total penjualan yang ada, segmen harga rumah di atas Rp2 miliar mendominasi sebesar 75%, sedangkan komposisi penjualan rumah dengan harga Rp1 miliar-Rp2 miliar sebesar 25%.

Dengan kondisi tersebut, Ali berharap para pengembang dapat cepat melakukan antisipasi dari kejadian luar biasa ini sebab di triwulan kedua diperkirakan pasar akan semakin memburuk bila wabah ini berkepanjangan. “Kepada semua pelaku industri dari pemerintah, perbankan, hingga pengembang harus dapat bekerja sama untuk meminimalkan risiko pada industri properti,” kata Ali.

Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta Arvin Iskandar menambahkan properti menjadi salah satu yang paling terdampak akibat wabah covid-19. REI DKI Jakarta mencatat penurunan penjualan mencapai 80%. “Penurunan penjualan terjadi meski sektor ini sudah menggunakan pasar digital,” kata dia.

Menurut dia, penurunan ini didominasi penjualan rumah, sedangkan untuk apartemen penurunan terjadi diduga lebih dari 80%. “Banyak pembeli properti yang mandek membayar cicilan atau cash bertahap, sementara pengembang berutang pada bank. Ini disebabkan karena debitur mengalami sejumlah kesulitan selama pandemi covid-19,” tandas dia. (Gan/S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik