Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Petani Grobogan Rotasi Tanaman Pangan Usai Panen Raya

Mediaindonesia.com
11/4/2020 20:06
Petani Grobogan Rotasi Tanaman Pangan Usai Panen Raya
Luas panen padi Kabupaten Grobogan pada Maret 2020 seluas 36.946 hektare dan April 2020 seluas 4.454 hektare.(Istimewa/Kementan)

DI tengah pandemi virus korona atau Covid-19, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melakukan panen raya untuk komoditas padi dan jagung. Banyak daerah di Indonesia kini mulai memasuki masa panen untuk komoditas padi dan jagung. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Edhie Sudaryanto, menjelaskan luas panen padi Kabupaten Grobogan pada Maret 2020 seluas 36.946 hektare dan April 2020 seluas 4.454 hektare dengan harga gabah kering panen Rp 4.000 sampai Rp 4.500 per kilogram. Sementara luas panen jagung pada Maret 2020 seluas 1.954 hektare dan pada April 2020 seluas 983 hektare. 

"Setelah melaksanakan panen ternyata para petani di Kabupaten Grobogan sudah siap-siap melakukan kegiatan tanam kembali tapi kali ini tidak langsung menanam komoditas padi dan jagung tetapi merotasikannya dengan menanam kacang hijau dan kedelai," kata Edhie di Grobogan, Jateng, Sabtu (11/4).

Ia menjelaskan rotasi tanaman dipilih para petani di Kabupaten Grobogan karena memiliki banyak manfaat. Rotasi  tanaman  dapat meningkatkan kesuburan tanah, memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar, serta mampu memutus siklus hama dan penyakit pada tanaman.

Sementara itu, salah satu ketua poktan di Kabupaten Grobogan, Slamet, mengatakan Kementan sangat mendukung kegiatan rotasi atau pergiliran tanaman tersebut sebagai salah satu cara melakukan diversifikasi tanaman pangan. Hal tersebut juga untuk mendukung keberlanjutan pemanfaatan lahan pertanian sehingga produktivitas pangan dapat terjaga dengan baik. 

“Kacang hijau dan kedelai banyak di tanam di daerah kami dan harganya pun cukup bagus di pasaran," ucap Slamet.

Daniar, salah satu penanggung jawab kegiatan di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Jateng, menyebutkan program rotasi tanaman usai panen raya ini disambut baik pemerintah daerah juga petani yang tergabung dalam kelomok tani (poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan). 

"Saya rasa bagus untuk petani yang biasanya menanam kacang-kacangan setelah musim panen padi dan bisa mendukung pergiliran tanaman sebagai upaya pencegahan hama dan penyakit tanaman,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Edy Purnawan, mengutarakan Kementan memiliki dua kegiatan utama dalam upaya menekan serangan baik hama maupun penyakit pada tanaman aneka kacang dan umbi. Pertama melakukan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) kacang kacangan dan umbi umbian dan yang kedua adalah Gerakan Pengendalian (Gerdal) kacang kacangan dan umbi umbian.

"Baik kegiatan PPHT maupun Gerdal mengedepankan teknik, cara budidaya dan pengelolaan hama penyakit secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Beberapa sarana yang digunakan meliputi pupuk organik cair, penggunaan benih unggul, serta agens pengendali hayati dari golongan cendawan maupun bakteri," sebut Edy.

Kedua, lanjut Edy, kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di 21 Provinsi yang merupakan daerah penghasil aneka kacang dan umbi yang tersebar di Indonesia. Harapanya, dengan kegiatan tersebut, petani poktan/gapoktan bisa mengelola keberadaan hama penyakit melalui cara cara yang sehat serta semangat lagi dalam membudidayakan tanaman kacang dan umbi.

"Hal ini sejalan dengan araham Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pelayanan yang prima bagi petani karena mereka ujung tombak ketahanan pangan negara kita," terangnya. 

Selain itu, dikatakan Edy, hal ini juga sejalan dengan kebijakan Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi untuk mengembangkan integrated farming dan menuju ke arah zero waste, pola pola diversifikasi tanaman, rotasi tanaman dan pertanian terpadu untuk terus ditumbuh-kembangkan.

"Termasuk untuk mengoptimalkan lahan dengan menanam kacang-kacangan, sayur, dan refugia di setiap pematang sawah," pungkasnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik