Meski Ada Wabah Korona, Pendaftar Izin UMK Tetap Tinggi

DI tengah upaya bersama menghadapi pandemi virus korona atau covid-19, optimisme pelaku usaha di triwulan pertama 2020 terpantau masih terjaga. Dari data yang dicatat oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui sistem Online Single Submission (OSS), jumlah pemohon Usaha Menengah Kecil (UMK) sejak bulan Januari 2020 tetap konsisten.

Pemohon NIB (Nomor Induk Berusaha) khusus UMK dikatakan selalu mendominasi dengan persentase di atas 50% dari total pemohon NIB. Jumlah pemohon NIB untuk UMK terbanyak dicatatkan pada Febuari 2020 sebanyak 38.955 pemohon. Sedangkan pada Januari tercatat 34.339.

Kemudian hanya sedikit menurun pada bulan Maret 2020 menjadi 36.345 izin UMK. Awalnya pemberlakuan pembatasan aktifitas dikhawatirkan mempengaruhi minat para pelaku usaha kecil dan menengah.

“Data OSS ternyata menunjukkan hal positif yang di luar perkiraan. Jumlah pengajuan UMK masih konsisten di atas 30 ribu izin sejak bulan Januari hingga Maret 2020,” ungkap juru bicara BKPM Tina Talisa, Kamis (9/4).

Diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi (COVID-19) diharapkan dapat membantu pengusaha UMKM tetap bertahan.

“BKPM terus berkomitmen membantu pengusaha UMKM dari sisi kemudahan perizinan. Seluruh izin usaha dari 22 kementerian/lembaga telah dilimpahkan ke BKPM. Oleh karena itu kita kawal agar pelaksanaannya juga lancar,” pungkasnya.

Dari pemantauan perizinan melalui Pusat KOPI(Pusat Koordinasi Operasi dan Pengawalan Investasi) BKPM, jumlah pengajuan NIB antara Januari - Maret 2020 sebanyak 197.174. Pengajuan terbanyak pada Februari sebesar 71.041 NIB. Selama periode tersebut, total pengajuan izin UMK sebesar 109.639. (E-3)