Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan partisipasi penduduk Indonesia yang mengikuti sensus penduduk daring hingga Rabu (1/4) telah mencapai 33,5 juta orang. Angka itu naik dibanding Selasa (31/3) yang sebesar 32,4 juta orang.
Menurutnya, partisipasi masyarakat dalam sensus penduduk daring perlu diapresiasi. Pasalnya, sensus dengan pemanfaatan jaringan internet itu baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
Baca juga: Ada Covid-19, Top Up Gopay Lewat Mandiri Bebas Biaya
Jumlah partisipasi penduduk dalam sensus daring itu mencapai 12% dari total penduduk Indonesia. Angka itu masih jauh dari target yang dipatok BPS sebesar 23% atau sekitar 62 juta orang, tapi pria yang karib disapa Kecuk itu menuturkan, hal tersebut patut diapresiasi.
"Ini jumlah yang besar walaupun presentasinya 12%. Ini pertama SP online, saya sangat gembira dengan respons masyarakat itu. Ke depan, saya berharap, kalau BPS bisa mencapai 20-22%, kami akan sangat senang sekali," tuturnya dalam video conference.
Diketahui, BPS memperpanjang masa sensus penduduk daring hingga 29 Mei 2020. Perpanjangan itu merujuk pada ketetapan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait masa tanggap darurat kebencaan Covid-19.
Pun demikian, dengan waktu pelaksanaan sensus penduduk dengan metode lama melalui wawancara, BPS mengundur waktu pelaksanaannya menjadi tanggal 1 September hingga 30 September 2020 yang sebelumnya direncanakan dilakukan pada 1 Juli hingga 3 Juli 2020.
Ia memastikan, bila pandemi Covid-19 urung berakhir pada masa sensus penduduk dengan metode konvensional, BPS akan memodifikasi mekanismenya.
"Kita akan lihat perkembangannya, jadi penyesuaian jadwal ini bersifat sementara dan bisa dimodifikasi dengan situasi yang ada," imbuh Kecuk.
"Kita juga sudah mengantisipasi pelatihan petugas, kalau itu tidak bisa face to face, kita menyiapkam secara online. Kemudian wawancara, itu kita asumsikan bahwa Covid-19 telah berakhir maka kita undur menjadi September," pungkas Kecuk. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved