PARA pengusaha garmen yang tergabung dalam Gerakan Peduli Medis (GPM) covid-19 siap memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta percepatan pengadaan alat pelindung diri (APD).
Kesiapan APD sangat mendesak untuk memenuhi kebutuhan perlindungan tenaga medis. Kebutuhan APD untuk tenaga medis hingga akhir Mei mencapai tiga juta buah.
Baca juga: Hadapi Covid-19, Pengadaan Alat Pelindung Diri Semakin Digenjot
"Produksi yang sedang berjalan sampai dengan saat ini sejumlah 30 ribu helai yang nantinya akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit dan Puskesmas di Indonesia," ujar koordinator pengusaha garment yang tergabung dalam GPM Peter Chandra kepada Media Indonesia, Senin (30/3).
Peter menyebutkan, pabriknya siap memproduksi 100 ribu baju APD untuk membantu memenuhi kebutuhan APD di dalam negeri. Per hari pabriknya bisa memproduksi 7.500 APD. Tanpa mengambil keuntungan, baju APD yang ia produksi di jual dengan harga modal senilai Rp55 ribu per buah.
"Hazmat suit dengan spesifikasi bahan yang digunakan adalah spundbond fabric 75 gsm serta waterproof," paparnya.
Baca juga:Polsek Gambir: Pemalakan di Cideng tidak Ada. Itu Hoaks!
Peter menyebut GPM hanya melakukan penjualan dan pendistribusian APD secara lansung ke rumah sakit. Hal tersebut untuk menghindari para calo atau oknum yang tidak bertanggung jawab yang mencari keuntungan pribadi memanfaatkan tingginya kebutuhan APD.
"Karena oknum dan calon tersebut, akibatnya harga APD yang beredar di pasaran saat ini melonjak hingga Rp300 ribu-Rp1 juta, padahal harga produksinya hanya Rp50 ribu per buah," tuturnya.
Dirinya berharap, gerakan yang ia lakukan bersama GPM dapat mendorong seluruh pengusaha garmen lain untuk turut terlibat menjaga harga jual APD. Hal ini dibutuhkan untuk membantu para tenaga medis mengatasi wabah korona.
"Kami mengajak seluruh kelompok, komunitas dan organisasi untuk terlibat bersama dalam gerkan peduli medis ini," tuturnya. (Uta/A-3)