Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Tingkatkan Efisiensi, RI dan Korsel Kerja Sama Pabean

M. Ilham Ramadhan Avisena
10/2/2020 18:13
Tingkatkan Efisiensi, RI dan Korsel Kerja Sama Pabean
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (19/11/2019).(MI/Galih Pradipta )

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengikat kerja sama dengan Korea Customs Service untuk memfasilitasi perdagangan kedua negara yang kian meningkat. Kerja sama itu dituangkan dalam Authorized Economic Operator Mutual Recognition Arrangement (AEO MRA).

AEO MRA merupakan pengakuan timbal balik terhadap masing-masing program AEO kedua negara. Melalui pengakuan itu, perusahaan AEO diharapkan mendapatkan paket kemudahan penuh, peningkatan efisiensi waktu dan biaya, kompetitif, pengakuan tingkat kepatuhan yang setara dan pengamanan rantai pasokan kedua negara.

Dari pengakuan timbal balik tersebut, diharapkan perdagangan kedua negara akan semakin meningkat. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menyatakan selain penandatanganan AEO MRA, pemerintah kedua negara juga menyepakati hal lainnya.

"Kita tandatangani dua perjanjian utama dengan Korsel, pertama Electronic Certificate Of Origin (E-COO) yang sebelumnya manual, sekarang online dan real time. Bahkan sertifikat itu sudah bisa dilihat sebelum barang tiba," ujar Heru saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (10/2).

Transformasi COO menjadi elektronik, imbuh Heru, dapat meminimalisir praktik pemalsuan COO yang merugikan kedua negara. Melalui elektronifikasi itu pula pelayanan kepabeanan akan dapat ditingkatkan.

"Kita beri clearance trader sebelum barang tiba. Sebelumnya harus ditunggu copy sertifikatnya. Sekarang sudah ada dalam komputer bea cukai. Dengan demikian, pengusaha tak perlu datang ke pelabuhan serahkan hard copy," jelas Heru.

Ia menambahkan, Indonesia juga berencana akan melakukan kerja sama serupa dengan negara lain yang tingkat perdagangannya besar seperti Tiongkok. "Model ini juga akan diterapkan dengan Tiongkok," tutur Heru.

Melalui E-COO pula barang-barang yang masuk ke dalam negeri dipastikan akan legal dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara yang melakukan kesepakatan. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya