Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
CADANGAN komoditas pangan kebutuhan pokok dalam negeri dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga April 2020. Bahkan untuk beras dipastikan surplus.
"Kesiapan panen beras kita bisa katakan sangat aman. Sampai April ini, 267 juta orang Indonesia tidak akan kekurangan beras," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat memaparkan capaian 100 hari kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) periode Kabinet Indonesia Maju di Kantor Kementan, Jakarta, Jumat (31/1).
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementan, total produksi beras dalam negri per Januari 2020 mencapai 18.090.958 ton. Sebanyak 4.725.343 ton di antaranya berasal dari cadangan beras yang tersisa di bulan November 2019.
Sementara itu, jumlah kebutuhan konsumsi beras hingga April 2020 sebesar 10.088.722 ton. Kementan memiliki surplus cadangan beras hingga 8.002.236 ton.
"November - Desember kita memang sempat minus karena kemarau panjang. Tapi Januari ini panen sudah mulai terjadi di semua tempat. Dengan begitu hingga April tidak akan ada masalah. Selanjutnya kita akan kembali mulai menanam lagi untuk persiapan hingga Desember," ujarnya.
Selai beras, surplus komoditas juga dialami oleh 9 komoditas kebutuhan pokok lainnnya seperti jagung sebanyak 4.186.2020 ton, bawang merah 169.423 ton, cabai besar 44.111 ton, cabai rawit 318.093 ton, daging sapi 6.065 ton, daging ayam 167.654 ton, telur ayam 47.688 ton, gula pasri 532.537 ton, dan minyak goreng 9.589.793 ton.
"Perkiraan ketersediaan 10 komoditas strategis aman. Termasuk daging sapi dan gula pasir yang masih dipenuhi melalui impor," ujar Syahrul.
Syahrul juga memaparkan bahwa perkembangan harga ke 10 komoditas strategis tersebut masih berada dalam tingkat yang aman. Dari 10 komoditas yang dipaparkan, terdapat tiga komoditas yaitu bawang merah, daging dan telur ayam yang perlu mendapatkan perhatian kewaspadaan kenaikan harga.
Berdasarkan data per Desember 2019, daging ayam ras mengalami kenaikan pertumbuhan harga sebesar 0,04% menjadi Rp33.545/kg. Telur naik 0,29% menjadi Rp25.143/kg. Bawang merah naik sebesar 0,82% menjadi Rp29.892/kg.
"Perkembangan harga pangan di tingkat konsumen secara umum aman, kecuali untuk komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam memang perlu untuk sedikit diwaspadai," jelasnya. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved