Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Bobby Gafur Umar menyebut pengelola uang milik nasabah Jiwasraya harus bertanggung jawab terhadap permasalahan keuangan yang menimpa perusahaan asuransi pelat merah tersebut.
Menurut Bobby, uang yang tertanam di Jiwasraya merupakan dana nasabah yang tidak diperuntukan berspekulasi di pasar saham.
"Pasar modal itu tempat investor menaruh uang atau modal ke tempat modal. Pasar saham itu telanjang. Sementara Jiwasraya itu uang nasabah asuransi bukan uang saham," ungkapnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (14/1).
Baca juga: Kejaksaan Agung Tetapkan Lima Orang Tersangka Kasus Jiwasraya
Pihak yang paling bertanggung jawab menurut Bobby ialah pengelola uang Jiwasraya. Termasuk market maker selaku orang yang menentukan pergerakan likuid.
"Yang penting investor kita harus terdidik. Penjelasan dari kami, pertama Jiwasraya bukan saham publik tapi sahamnya dibeli dari publik. Ini permainan pasti karena hanya dalam 3 bulan bisa naik. Ada mekanisme auto reject," paparnya.
Menurut Bobby banyak hal yang dilanggar oleh pengelola uang di Jiwasraya. Pengelola keuangan Jiwasraya telah melakukan invesatasi di luar kewenagan.
"Permainannya dia bisa investasi di luar wewenang. Tiba-tiba uang 2 triliun masuk aja. Banyak sekali yang dilanggar, berani nggak buka. Kalau buka pasti kabur semua investor," pungkasnya. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved