Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Manulife Tingkatkan Layanan Digital

Raja Suhud
10/1/2020 09:50
Manulife Tingkatkan Layanan Digital
Presdir & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland (kedua dari kiri) bersama Direktur & Chief Operating Offi cer Hans de Waal (kiri)(MI/AGUS M)

PERUSAHAAN asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia memperkuat layanan digital untuk memberi kemudahan bagi nasabah dan tenaga pemasaran.

Penguatan di layanan bisnis digital itu diyakini meningkatkan kinerja perusahaan. "Inovasi di teknologi digital ini berupa saluran baru pembayaran premi, mengubah tampilan notifikasi surat koresponden kepada para nasabah, termasuk juga melengkapi para tenaga pemasar dengan aplikasi digital, yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan respons yang cepat, tepat, dan realtime," ujar Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Ryan Charland dalam kegiatan Agent Manulife-Kick-off 2020 di Jakarta, kemarin.

Ia mengaku bergembira, saat memasuki usia 35 tahun Manulife di Indonesia, pihaknya bisa menghadirkan tiga layanan yang baik untuk nasabah dan tenaga pemasar. Ketiga layanan itu ialah Online Payment, e-POS, dan MiLearn. Online Payment atau pembayaran daring dihadirkan demi memudahkan para nasabah.

"Ini memberikan kemudahan buat nasabah dalam melakukan pembayaran premi sehingga memastikan proteksi mereka tetap berlangsung. Online Payment ini melengkapi metode pembayaran yang tersedia di Manulife Indonesia seperti kartu kredit, transfer, maupun autodebit," kata Ryan Charland.

Manulife Indonesia juga menghadirkan aplikasi MiLearn atau aplikasi untuk pelatihan digital. MiLearn berguna untuk tenaga pemasar baik agen maupun financial specialist.

Berdasarkan survei Google Indonesia pada 2018 terungkap, saat ini terjadi peningkatan waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk online. Pengaruh keterlibatan online terhadap keputusan pembelian yang mereka buat juga meningkat.

Dalam survei itu terungkap, sebanyak 68% dari mereka yang bergantung pada smartphone saat mencari informasi terkait dengan pembelian akan memutuskan untuk membeli.

"Perubahan pola masyarakat itu secara tidak langsung juga memicu Manulife Indonesia untuk terus meningkatkan layanan," kata Ryan Charland.

Pada kesempatan yang sama, Director and Chief Operating Officer Manulife Indonesia, Hans De Waal, mengatakan Manulife Indonesia tidak hanya ingin fokus pada penjualan produk proteksi, tetapi juga terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Saat ini Manulife Indonesia memiliki 2,5 juta nasabah dan 7.000 agen di seluruh Indonesia.

Menurut Hans, keberpihakan pada nasabah juga sudah diperkuat dengan mengubah budaya kerja Manulife Indonesia dengan program Kaizen. Lewat program itu, para karyawan bekerja lebih efektif, efisien, dan produktif. Hingga saat ini, program itu telah menunjukkan sejumlah hasil, seperti proses klaim berjalan lebih mudah dan lebih cepat.

Manajemen memutuskan penerapan program Kaizen akan berlanjut di tahun ini mengingat hasilnya yang berdampak positif bagi perusahaan, karyawan, juga nasabah.

Manulife Indonesia juga fokus pada perlindungan nasabah, yang terlihat dari jumlah klaim dibayar. Berdasarkan data per November 2019, Manulife Indonesia telah membayarkan klaim Rp5,3 triliun (unaudited) atau setara dengan Rp15 miliar per hari atau Rp608 juta per jam kepada nasabah. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya