Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

TaniHub Bangun Fasilitas Pemrosesan & Pengemasan Produk Pertanian

Ghani Nurcahyadi
18/12/2019 19:28
TaniHub Bangun Fasilitas Pemrosesan & Pengemasan Produk Pertanian
Manajemen TaniHub menjelaskan soal Fasilitas pemrosesan dan pengemasan(Dok. TaniHub)

VISI membangun pemberdayaan petani yang adil dan menjamin setiap rumah tangga bisa menikmati produk pertanian dengan harga terjangkau terus diusung oleh usaha rintisan berbasis agiculture technology (agritech) TaniHub Group.

Upaya terbaru ialah dengan membangun fasilitas pemrosesan dan pengemasan (processing and packing center) produk pertanian di Malang, Jawa Timur. CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan mengatakan, fasilitas itu bertujuan menjaga konsistensi dan menjamin kualitas produk.

Fasilitas tersebut juga akan melengkapi fasilitas distribusi regional (regional distribution center) TaniHub yang kini ada di lima kota, yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.

"Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi semua stakeholders agar semua lapisan masyarakat mencintai hasil panen dari produsen lokal dan peduli pada pertanian Indonesia,” ujar Ivan di Jakarta, Rabu (17/12).

Ivan menambahkan, untuk menunjang proses bisnis yang semakin cepat dan berkembang, TaniHub juga sedang mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) baru untuk mengintegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi.

Ke depan, perusahaan rintisan ini berharap dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia pada 2022 karena potensi pasar yang masih sangat besar.

Baca juga : Mentan Serukan Peningkatan Ekspor

Selain itu, lanjut Ivan, upaya memberikan edukasi bagi mitra petani juga akan ditingkatkan oleh TaniHub agar produk pertanian yang dihasilkan semakin berkualitas dan disukai pasar.

Sejauh ini, TaniHub tercatat telah bermitra dengan lebih dari 30.000 petani di Indonesia. Catatan TaniHub juga menyebutkan, ekosistem yang dibangunnya lewat platform perdagangan elektronik meningkatkan produksi petani sebesar 30% dan pendapatan mereka secara umum sebesar 50%.

Tahun ini, TaniHub juga mencatat pertumbuhan tahunan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 268,2%. Upaya meningkatkan pemberdayaan petani, ungkap Ivan masih sangat besar, mengingat ada 5.700 produsen di industri pengolahan makanan (food processing industry) dan lebih dari 30.000 outlet retail modern.

Keberadaan lebih dari 1.6 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan 200.000 outlet hotel, restoran dan catering (horeca) beroperasi di Indonesia juga jadi pasar potensial penyebaran produk petani lewat TaniHub.

Selain platform e-commerce, TaniHub juga memiliki platform pendanaan petani, TaniFund dan pengelolaan rantai pasok, TaniSupply.

"Dengan adanya entitas tersendiri, kami akan jauh lebih agresif dalam mengembangkan bisnis rantai pasokan pertanian. TaniSupply melakukan proses pembelian dari petani, memproses komoditas di warehouse dari grading sampai quality assurance, dan mendistribusikannya kepada klien maupun pelanggan. Kami ingin berperan penting dalam mengembangkan ekosistem pertanian secara keseluruhan di Indonesia,” kata Vincentius Sariyo, Direktur TaniSupply. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya