Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bank Asing Yakin Krisis Ekonomi Berakhir di 2020

Ihfa Firdausya
06/12/2019 05:00
Bank Asing Yakin Krisis Ekonomi Berakhir di 2020
PRESIDEN Komisaris Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro( ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.)

PRESIDEN Komisaris Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro memprediksi perlambatan ekonomi global akan sedikit mereda di tahun depan. Risiko dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok dan Brexit pun diprediksi menurun.

"Proyeksi ekonomi di 2020, pandangan kami agak lebih optimistis walaupun tetap harus dengan kewaspadaan," ujarnya dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR dengan sejumlah bank internasional di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.

Ia mencontohkan, perang dagang AS-Tiongkok diyakininya bakal mereda seiring dengan pelaksanaan pemilu di AS yang akan digelar di 2020.

"Perkembangan dari trade war sendiri kami perkirakan akan membaik, akan muncul deal-deal yang biasanya sejalan dengan pemilu AS lebih mungkin terjadi," katanya.

"Demikian juga dengan risiko dari No-Deal Hard Brexit (keluarnya Inggris dari zona euro tanpa kesepakatan), itu mungkin juga menurun. Jadi, kalau Perdana Menteri Inggris Boris Johnson keluar sebagai pemenang, sangat mungkin terjadinya deal untuk soft landing bagi Brexit tentu akan membantu perekonomian di dunia," imbuhnya.

Dalam kesepakatan itu, Rino juga menyampaikan kondisi perbankan nasional cukup kuat dan tingkat kecukupan modalnya sangat solid di tengah perlambatan ekonomi global.

"Pertumbuhan kredit stabil walaupun mungkin agak sedikit lebih rendah daripada tahun sebelumnya, tetapi tetap tumbuh selaras dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). NPL (non performing loan) secara industri pun dijaga pada posisi yang stabil. Tingkat NPL per September tahun ini persis sama dengan tingkat NPL September tahun lalu," jelasnya.

Titik jenuh

Di kesempatan berbeda, Wakil Presiden 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, mengungkapkan perang dagang AS-Tiongkok akan menemukan titik jenuh dan diperkirakannya berakhir dalam waktu dekat.

Perang dagang yang memberikan dampak pada perlambatan ekonomi global itu, ungkap Kalla, sebetulnya lebih dirasakan warga 'Negeri Paman Sam' itu sendiri sehingga mau tidak mau perang dagang harus disudahi.

Ia pun menyebut berbagai kebijakan Presiden AS Donald Trump berada di luar nalar. Karena itu, Kalla mengharapkan AS mendapatkan presiden baru dalam pemilu mendatang.

"Kalau AS teruskan perang dagang, pasti real income AS akan turun, industri akan turun. Trump yang berpikirnya begitu, saya memang tidak tahu. Presiden yang waras tidak akan berbuat begitu. Diharapkan yang akan datang (Pilpres AS 2020) terpilih presiden yang waras," kata Kalla seusai menerima penghargaan Lifetime Achievement dalam CNBC Indonesia Awards 2019 di Jakarta, Rabu (4/12) malam.

Meski begitu, terlepas dari siapa yang akan menjadi presiden di AS kelak, Kalla tetap yakin perang dagang akan berakhir. Karena itu, ia mengimbau pemerintah Indonesia agar mampu merespons segala dinamika yang ada dengan berorientasi masa depan. (Mir/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya