Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PRESIDEN Joko Widodo memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional akan berada di angka 5,05% pada tahun ini. Di tengah persoalan sosial, ekonomi dan politik yang menerpa dunia, capaian yang diraih Indonesia dinilai masih positif.
Di lingkup G20, jika dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, Indonesia berada di peringkat tiga melampaui Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Prancis, Jerman dan negara-negara maju lainnya. Indonesia hanya kalah dari India dan Tiongkok.
"Ini yang saya mau tunjukkan. Indonesia itu ada dimana, supaya kita ada optimisme. Dibandingkan negara-negara lain, kita jauh lebih baik, terutama dalam pertumbuhan ekonomi. Itu yang harus disyukuri, kadang kita lupa," ujar Presiden Jokowi di Jakarta dalam acara CEO Forum, Kamis (28/11).
Jika dilihat dari sisi pelemahan, sebagian besar negara di dunia mengalami hal serupa. Perang dagang, British Exit, isu Hong Kong dan Timur Tengah masih belum berakhir dan belum bisa ditangani dengan baik.
Baca juga: Indef Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020 hanya 4,8%
Namun, jika Indonesia bisa fokus menjalankan program-program yang telah ditetapkan, berbagai tantangan yang ada pasti bisa dilewati dan hasil positif bisa diraih.
Pemerintah pun berkomitmen terus mengelola keuangan negara dengan pruden, terukur dan transparan.
Dengan pengelolaan APBN yang kredibel, Indonesia diyakini mampu mempertahankan momentum pertumbuhan termasuk mengantisipasi kondisi perekonomian global yang masih diliputi perlambatan dan ketidakpastian.(OL-5)
ARAH pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai semakin suram. Indikator-indikator utama terus melemah, kebijakan publik dianggap belum efektif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved