Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MENTERI Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) Teten Masduki mendorong para pelaku usaha wisata alam untuk membangun model bisnis yang baik.
Upaya tersebut harus dilakukan agar usaha yang dijalankan dapat berkembang lebih besar, kuat dan berkelanjutan.
Teten mengungkapkan, selama ini, bisnis wisata alam masih dijalankan dengan cara tradisional, terpisah-pisah walaupun berada di satu kawasan yang sama.
"Jadi sektor ini harus dibenahi, bisnis modelnya, sumber daya manusia (SDM)-nya, harus dibuat lebih baik lagi," ujar Teten di Jakarta, Senin (18/11).
Jika digarap dengan cara yang tepat, ia optimistis industri wisata alam akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat dan negara.
Baca juga : Eksotik! Pantai Kota Jogo di Nagekeo dengan Tebing Batunya
"Ini bisa menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar kawasan wisata, bisa mendatangkan devisa. Pasti akan membawa dampak ekonomi dan sosial yang bagus," tuturnya.
Para pelaku usaha wisata alam pun menyambut baik keinginan Menteri KUKM Teten Masduki.
Pemilik Rakata Taman Kaldera, sebuah objek wisata di Jawa Barat, Eko Binarso mengatakan dia bersama para pelaku usaha wisata alam lain akan segera membentuk working group dan membangun model bisnis yang lebih kuat.
Konsep wisata alam terutama yang berada dalam satu kawasan akan dibuat menjadi lebih terstruktur dan tersinergi sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri.
"Melalui working group itu kita akan bahas bersama mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi," tuturnya.
Baca juga : Wapres: Pemerintah Komitmen Dorong Pengembangan Ekonomi Kecil
Selain itu, tim tersebut juga akan meminta dukungan regulasi yang fleksibel dari pemerintah pusat dan juga daerah.
Ia mencontohkan terkait pendanaan. Selama ini, pelaku usaha wisata alam sangat sulit mencari sumber pembiayaan sehingga bisnis yang dijalankan tidak mampu bergerak dengan optimal.
Pelaku usaha wisata alam di Danau Toba, Sumatera Utara Simson Abong mengatakan pihaknya dalam setahun bisa menggaet hingga 400 wisatawan hanya untuk kegiatan kayak.
"Kami mau terima lebih banyak juga sulit karena peralatan terbatas. Kami harap ke depan pembiayaan untuk sektor ini bisa lebih mudah," ucap dia.
Dengan pendanaan yang terbatas saja, Abong mengaku bisa meraup pendapatan di atas Rp100 juta per tahun. Ia optimistis dengan dukungan pemerintah dan model bisnis yang lebih baik sektor wisata alam akan mampu mendorong kegiatan ekonomi kawasan bahkan nasional. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved