Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH berkomitmen menanggapi serius perubahan teknologi yang kian memberi dampak signifikan terhadap kehidupan manusia terutama di sektor ekonomi dan sosial
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sejak 1970 hingga 2016, Indonesia masih mengandalkan komoditas sebagai penopang pertumbuhan ekonomi. Mulai dari kayu yang kemudian beralih ke minyak bumi, batu bara dan minyak sawit.
Sayangnya, sangat bergantung pada komoditas adalah hal yang tidak baik. Pasalnya produk-produk itu kerap mengalami fluktuasi harga. Ketika harga komoditas turun, otomatis penerimaan negara dari segi ekspor akan jeblok.
Maka dari itu, pemerintah sudah mulai mengubah kebiasaan dari menjual komoditas menjadi barang dengan nilai tambah dengan sentuhan teknologi.
"Minyak sawit tidak lagi dijual secara mentah sebagai crude palm oil. Komoditas itu ditingkatkan levelnya menjadi B20 bahkan segera berubah ke B30," ujar Luhut di Sentul, Jawa Barat, Rabu (13/11).
Di luar itu, serangan teknologi juga menciptakan model-model bisnis baru seperti perusahaan digital. Gojek, Tokopedia, Bukalapak adalah beberapa contoh nyata yang ada di Indonesia.
Mereka bisa membuka lapangan kerja dalam jumlah besar dan mengubah sistem perdagangan serta logistik secara signifikan.
"Ini yang ingin saya tekankan. Sekarang, anak 25 tahun, Farid (Naufal Aslam) sudah bisa dapat pendanaan US$10 juta. Dulu saya 25 tahun masih gendong ransel di kopasus, terjun di daerah operasi. Jadi di sini ada perubahan besar yang harus disikapi secara serius," tuturnya.
Farid adalah CEO Aruna, platform e-commerce untuk menjual produk-produk perikanan dan kelautan hasil tangkapan dan produksi nelayan lokal. Berdiri sejak 2016, Aruna kini telah bermitra dengan 5.073 nelayan di 17 Provinsi di Indonesia.(OL-5)
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Program ini juga dirancang untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor pariwisata desa, memberikan mereka akses yang lebih luas untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka.
Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat
Membangun perekonomian Jabar bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Itu harus dilakukan secara sinergi kolaboratif berbagai pihak.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah di Priangan Timur harus bersinergi dengan berbagai elemen untuk membangun ketahanan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved