Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pemerintah Berkomitmen Kembali Turunkan Bunga KUR

Andhika Prasetyo
12/11/2019 09:04
Pemerintah Berkomitmen Kembali Turunkan Bunga KUR
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto(MI/Ramdani)

PEMERINTAH berencana menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun depan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap, dengan diturunkannya bunga KUR, jumlah kreditur akan semakin besar, penyalurannya menjadi lebih luas, hingga akhirnya manfaat dari program tersebut bisa dirasakan lebih banyak masyarakat.

"Bunga KUR mau kita turunkan. Prinsipnya kita ingin jumlah diperbanyak, penyaluran diperluas, jadi bunga diturunkan," ujar Airlangga di kantornya Jakarta, Senin (11/11).

Menanggapi rencana tersebut, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan perbankan selaku penyalur KUR siap jika memang suku bunga akan diturunkan.

Ia mengungkapkan penurunan suku bunga bisa mendorong volume pinjaman bertumbuh.

Baca juga: KUKM Rebranding Koperasi ke Milenial

"Jadi secara keseluruhan lebih bagus. Bagus untuk kepentingan rakyat, bagus untuk perbankan juga. Bagi kami, kalau bisa jual lebih murah tapi mendapatkan volume lebih tinggi itu bagus," terang Sulaiman.

Terkait berapa besar potongan bunga, ia mengatakan pihaknya akan menunggu instruksi pemerintah.

"Dalam rapat tadi belum ditentukan. Tapi yang hampir pasti ke depan, prinsipnya perbankan siap," tandasnya.

Saat ini, bunga KUR ditetapkan pada level 7% per tahun. Angka itu sudah turun drastis dalam lima tahun terakhir.

Pada 2015, suku bunga KUR masih berada di posisi yang sangat tinggi yakni mencapai 22%. Tentu saja itu menjadi hal yang sangat menyulitkan bagi para pelaku UKM dalam mendapatkan pendanaan.

Namun, hal tersebut berubah pada masa kepemimpinan periode pertama Presiden Joko Widodo. Dalam lima tahun, suku bunga KUR diturunkan bertahap menjadi 12%, 9% dan kini hanya tinggal 7%. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik