Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
VICE President Coorporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ikhsan Rosan menyebutkan, hubungan Garuda dengan PT Sriwijaya Air hanya sebatas business to business. Sedangkan urusan Lessor (perusahaan penyewaan pesawat) sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sriwijaya.
Dalam keterangan resminya yang diterima Media Indonesia, Jumat (8/11/2019), Ikhsan menuturkan pihaknya kini tengah bernegosiasi dengan pemegang saham Sriwijaya ihwal penyelesaian kewajiban dan utang kepada perusahaan BUMN seperti BNI, Pertamina, GMF serta Gapura Angkasa.
"Awal masuknya Garuda Indonesia Group dalam kerja sama manajemen dengan Sriwijaya adalah dalam rangka mengamankan aset dan piutang negara pada Sriwijaya Group," terang Ikhsan.
Ia mengharapkan agar Sriwijaya memiliki itikad baik untuk menuntaskan utangnya kepada perusahaan milik negara tersebut. Perselisihan antara Garuda dan Sriwijaya terjadi bukan kali pertama. Sebelumnya, pada September lalu, Garuda Indonesia Group memutuskan untuk mencabut logo perseroan dari seluruh armada Sriwijaya Air. Langkah tersebut dilakukan menyusul sikap Sriwijaya yang dianggap tidak lagi konsisten dalam menerapkan standar pelayanan kepada para penumpang.
baca juga: Pertamina Tekan Laju Penurunan Produksi
Terlebih, setelah munculnya perselisihan terkait kerja sama manajemen (KSM) yang terjadi antara kedua belah pihak. Namun, beberapa waktu kemudian, mereka kembali akur dan melanjutkan kerja sama manajemen. Lebih lanjut, ditegaskan oleh Ikhsan, masa transisi direksi Sriwijaya yang disepakati telah berakhir pada 31 Oktober 2019. (OL-3)
Batik Air dan Citilink mendukung rencana tersebut serta akan menindaklanjuti pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusma ke Bandara Soekarno-Hatta.
Rute ini akan mulai beroperasi pada 23 Juli 2025 mendatang dan diharapkan menjadi pendorong baru sektor pariwisata dan perekonomian di kedua wilayah.
Letusan Gunung Ile Lewotolok mengakibatkan pesawat Wings Air IW1995 rute Kupang-Lewoleba menunda penerbangan.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Armada baru ini melayani rute dengan jadwal penerbangan tetap CGK-TIM-DJJ 3 kali dalam seminggu, sedangkan rute SIN-HLP-BPN tetap dilayani pesawat jenis 737-300F.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved