Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEBUTUHAN pangan nasional akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi secara signifikan. Pada 2045 penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 350 juta jiwa.
"Artinya kita harus meningkatkan produksi pangan secara signifikan untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Agribisnis, Pangan, dan Kehutanan Franky O Widjadja dalam Rakornas Kadin di Jakarta, kemarin.
Franky mengatakan dibutuhkan komitmen dari para pelaku usaha untuk menjunjung keta-hanan pangan nasional.
Menurut dia, Indonesia bisa berdikari dalam hal pangan hanya akan terwujud bila produktivitas petani ditingkatkan.
Franky menjelaskan lebih lanjut, untuk meningkatkan produksi dari sektor pertanian dibutuhkan bibit tanaman pangan yang unggul atau berproduksi tinggi. Bibit tanaman pun harus ditopang dengan ketersediaan serta penggunaan pupuk yang berimbang, melibatkan sumber daya manusia yang terlatih dan berkualitas, dan memanfaatkan teknologi tepat guna.
Selain itu, perlu kehadiran lembaga yang menjamin penyerapan atau pembelian hasil panen (off taker), serta didukung dengan sistem pendanaan yang terbuka dan inklusif berbasis teknologi dan informasi.
Namun, hingga sejauh ini, sistem perbibitan dan perbenihan komoditas pangan di Indonesia belum terkoordinasi dengan baik. Bibit dan benih yang tersebar belum terstandardisasi dengan baik dan sertifikasi masih terbatas. Implikasinya, harga bibit terhitung cukup mahal dan Indonesia masih melakukan impor bibit untuk memenuhi pasokan.
"Maka, Kadin mengajukan agar pemerintah mengeluarkan payung kebijakan yang mengatur perbibitan dan perbenihan komoditas pangan secara nasional agar dapat terkoordinasi dari pengadaan, pendistribusian, penyimpanan, hingga cara menanamnya," jelasnya.
Riset pertanian
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menekankan perlunya kerja sama berbagai pihak untuk mendorong riset dan inovasi peningkatan produktivitas hasil pertanian. Apalagi tantangan di sektor pertanian yang ada saat ini cukup beragam.
"Terutama dikaitkan dengan keterbatasan lahan, dikaitkan dengan perubahan iklim. Yang ketiga harus memperhatikan kawasannya sendiri karena barangkali Indonesia ini dengan diversifikasi iklimnya mengakibatkan benih di satu tempat berbeda dengan tempat lain," ujar Bambang saat Rakornas Kadin.
Kemenristek pun, lanjutnya, sangat mendorong integrasi antara pemerintah, penelitian, dan dunia usaha di sektor pertanian ini, baik di hulunya maupun di industri hasil pertanian (hilir).
"Kita ingin mempertemukan dunia usaha tersebut dengan komunitas peneliti sehingga apa yang dikembangkan peneliti baik di perguruan tinggi maupun di lembaga penelitian bisa langsung nyambung dengan kebutuhan market," harapnya.
Selain pemanfaatan teknologi, pemerintah juga menginginkan adanya kerja sama antara petani dan dunia usaha. Bambang juga menilai perlu ada model kemitraan dari petani dengan skala bisnis kecil kepada industri yang berskala menengah besar.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, di masa depan, para petani harus bisa menjalankan usaha dengan lebih efektif dan efisien. Karena itu, imbuh Syahrul, dibutuhkan peran penyuluh pertanian yang memiliki ilmu dan kemampuan andal untuk membimbing para petani. (Pra/X-10)
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved