Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) optimistis dapat mencapai 1 juta ton alumina hingga akhir 2019. Hal itu dilihat dari total produksi hingga September yang mencapai 781.409 ton atau 78,1%.
Head of Corporate Communication PT WHW, Suhandi Basri mengatakan produksi alumina per kuartal pada tahun ini terus mengalami peningkatan.
Pada kuartal I mencapai 252.728 ton, lalu mengalami peningkatan pada kuartal II menjadi 263.743 ton dan pada kuartal III 264.938 ton.
"Untuk tahun ini bisa diproyeksikan akan melebihi yang ditargetkan sebanyak 1 juta ton," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (31/10).
Suhandi mengatakan perusahaan pertama pengolah bauksit menjadi alumina di Indonesia merupakan dukungan atas kebijakan penghiliran dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Baca juga : Bukit Asam Siasati Harga Batu Bara Rendah dengan Jual HCV
Ia menjelaskan peningkatan produksi ini juga sejalan dengan kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh perseroan dengan hasil kinerja baik, efektif, dan berkelanjutan.
Menurutnya, penerapan kepedulian terhadap lingkungan menjadi prioritas untuk diimplementasikan secara menyeluruh dan penting untuk diterapkan karena menjadi salah satu misi perseroan sebagai bentuk kepatuhan dan pertanggungjawaban dalam memenuhi ketentuan tentang Amdal sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Adapun aturan itu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan perseroan dalam ruang lingkup air, udara, hingga pemantauan flora dan fauna menunjukan memenuhi baku mutu yang telah dipersyaratkan sesuai dengan pelaksanaan penambangan yang baik dan sejalan dengan peraturan yang berlaku.
"Ini telah berjalan cukup efektif dan sesuai dengan apa yang dipersyaratkan dalam dokumen Amdal," katanya.
Dia menambahkan, untuk memastikan pengelolaan lingkungan dijalankan secara berkelanjutan dan efektif, perseroan melakukan kegiatan pengawasan secara internal dan melibatkan pihak independen untuk menyusun laporan Rencana Pengelolaan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang dilakukan setiap semester.
Laporan tersebut berpedoman kepada Dokumen RKL dan RPL di lokasi proyek yang berada di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
"Dengan telah dilaksanakannya rencana pengelolaan dan pemantauan yang direkomendasikan di dalam dokumen RKL dan RPL, menunjukan konsistensi PT WHW dalam upaya melestarikan lingkungan," tutupnya. (OL-7)
Kementerian ESDMĀ mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasiĀ dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
Komisi VI DPR RI mendorong pemerintah segera menetapkan harga pokok mineral (HPM) timah. Penetapan itu dibutuhkan sebagai langkah strategis memperbaiki tata kelola pertambangan.
PT PAM Mineral (NICL), perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp543,91 miliar per Maret 2025.
Berbeda dengan cat tembok dekoratif pada umumnya yang terbuat dari bahan sintetis atau akrilik (organik), cat berbahandasar mineral punya sejumlah keunggulan.
Situasi ini menegaskan pentingnya ketahanan ekonomi dalam negeri, termasuk melalui penguatan program hilirisasi bahan mineral mentah.
Jadi, siapa yang membutuhkan lebih banyak zat besi dan kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi suplemen zat besi? Berikut manfaat, risiko, dan cara mengonsumsi pil zat besi dengan benar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved