Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERUSAHAAN Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang dikenal dengan AirNav Indonesia tengah menyiapkan sistem navigasi baru di Bandara Kertajati, Jawa Barat.
Kepala AirNav Unit Kertajati Muksin menyebut, pembangunan navigasi baru tersebut bernilai Rp 32 miliar. Pembangunan itu dilakukan untuk memaksimalkan keselamatan pada penerbangan.
Adapun, sistem navigasi baru yang dibangun yaitu instrumen landing system (ILS) yang terdiri dari localizer dan glide path yang dapat beroperasi pada akhir Oktober ini.
"Peralatan navigasi itu yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai arah kepada pilot saat mendekati landasan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Itu untuk mempermudah pilot terbang," kata Muksin di Bandara Kertajati, Jawa Barat, Kamis (3/10).
Instrument Landing System (ILS) merupakan salah satu peralatan radio navigasi penerbangan yang berfungsi sebagai alat bantu pendaratan instrumen yaitu berupa radio pemancar yang dilengkapi dengan monitor.
Selain pembangunan ILS pihak AirNav juga tengah membangun sistem navigasi lainnya, yaitu DVOR (Doppler VHF Omni-directional Range).
DVOR merupakan alat bantu navigasi udara yang dapat memberikan informasi arah kepada pesawat udara terhadap bandara dengan azimuth tertentu dengan daerah frekuensi DVOR yaitu 108 Mhz – 118 MHz.
"Saat ini on progress, saat ini baru ILS sebentar lagi selesai dan DVOR akan selesai pada Februari (2020)," imbuh Muklisin.
Baca juga: Emil Dedikasikan Bandara Kertajati Jadi Bandara BJ Habibie
Saat ini sendiri, Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Kertajati masih menggunakan Performance Based Navigation (PBN) untuk mengontrol proses take off dan landing pesawat.
PBN sendiri merupakan prosedur penerbangan dengan bantuan sistem dan teknologi satelit luar angkasa.
Dengan adanya sistem navigasi baru, nantinya Bandara Kertajati akan melayani penerbangan Umroh.
"Memang sih airlines itu mengharapkan dipasang ILS. Kenapa? karena pesawat-pesawat untuk umroh itu kan membutuhkan ILS, saat ini kita masih step by step," ucapnya.
Air Traffic Controller AirNav Unit Kertajati Alfonsus Samosir mengungkapkan, saat ini sendiri AirNav Kertajati telah siap melayani navigasi penerbangan untuk segala jenis pesawat.
Namun, pengembangan sistem navigasi terus dilakukan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.
"Sekarang yang eksis ada Lion Air dan Air Asia. Setiap hari 22 penerbangan take off dan landing. Lion ada ke Batam, Denpasar, Banjarmasin, Medan, Pekan Baru, Lombok, Makassar, dan Bali. Sementara Air Asia ke Bali, Surabaya, Medan, dan Makassar," tuturnya. (A-4)
AirNav mencatat penerbangan domestik naik 2%, penerbangan internasional naik 14,1% dan penerbangan lintas negara naik 82,8%.
AirNav Indonesia telah menerima permintaan extra flight dari maskapai sebanyak 2.136 tambahan slot penerbangan
Pendelegasian ini merupakan wujud kepercayan pemerintah kepada AirNav Indonesia untuk secara utuh menjalankan tugas pokok dan fungsinya
AirNav Indonesia mencatat trafik penerbangan pada periode libur Lebaran 2023 naik 20% dibandingkan pada 2022.
AirNav Indonesia memprediksi puncak arus balik lebaran dengan moda angkutan udara terjadi pada 29-30 April mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved