Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SAMA seperti komoditas perkebunan lainnya, pengembangan lada terganjal persoalan harga yang terus merosot di tingkat dunia.
Kementerian Perdagangan mencatat, harga lada pada 2017 sempat mencapai Rp120 ribu. Namun, tahun ini, harga merosot hingga di bawah Rp50 ribu.
Pelemahan harga yang signifikan itu disebabkan ketersediaan lada yang begitu melimpah di level global. Sementara, konsumsi masyarakat juga bertumbuh tapi tidak setinggi produksi.
"Persoalan yang terjadi sekarang memang suplai lada di dunia jauh lebih besar. Produksi memang terus meningkat, rata-rata 7% per tahun. Angka konsumsi sebetulnya juga naik tapi hanya 2% per tahun," ujar Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Arlinda di Jakarta, Selasa (17/9).
Dengan tidak adanya kepastian harga, para petani pun banyak yang meninggalkan tanaman lada hingga akhirnya pengembangan komoditas tersebut menjadi tidak maksimal.
Baca juga: MUI Apresiasi Mendag Revisi Permen Daging Impor
Pemerintah sedianya tidak tinggal diam. Kementerian Perdagangan berupaya membantu para pelaku usaha lada di dalam negeri dengan membuka pasar-pasar baru sehingga volume yang dijual bisa semakin besar.
India, Vietnam, Srilanka, Belanda, dan Amerika Serikat (AS) merupakan langganan penadah lada asal Tanah Air. Sekarang, negara-negara lain seperti Maroko, Tunisia, dan beberapa negara Timur Tengah mulai mendatangkan lada dari Indonesia.
Berdasarkan data Kemendag, pada 2018, volume ekspor lada tercatat sebesar 47,6 ribu ton, tumbuh 11,5% dari tahun sebelumnya yang hanya 42,6 ribu ton.
Ternyata, pertumbuhan volume yang dibukukan masih belum sanggup mendongkrak capaian nilai ekspor.
Pada 2018, nilai ekspor lada tercatat US$152 juta, turun dari 2017 yang mencapai US$236 juta.
"Karena harga yang turun, kenaikan volume penjualan menjadi tidak berdampak pada nilai," tuturnya. (OL-2)
perluasan kesempatan kerja ke luar negeri amat penting. Namun, pendekatan pemerintah seharusnya lebih manusiawi dan berkeadilan.
Pelepasan ekspor ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ekonomi biru melalui integrasi digital, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.
Jumlah ekspor gula kelapa kristal atau gula semut sebanyak 18,5 ton senilai US$35 ribu
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, (26/3).
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) mendukung peningkatan volume dan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok.
Kemendag mengimbau para pelaku usaha pengemas (repacker) minyak goreng Minyakita untuk mematuhi ketentuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved