Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERUSAHAAN Listrik Negara (PLN) memperoleh dana segar sebesar 23,2 miliar yen atau sekitar Rp2,9 triliun dari investor Jepang.
Dana tersebut merupakan hasil penerbitan obligasi perdananya dalam pecahan mata uang Jepang (yen) yang disebut Samurai bond.
Dalam rilis persnya, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menjelaskan bahwa obligasi Samurai itu diterbitkan dalam 3-tranche, yang terdiri atas setiap tenor 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dengan kupon tetap. Pembagian tiga tenor tersebut ditetapkan PLN berdasarkan hasil komunikasi dan soft sounding yang dilakukan PLN sebelum masa penawarannya pada 6 September 2019.
"Sebelum penawaran umum kepada investor di Jepang dilakukan, PLN telah terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan para investor potensial di Tokyo pada Juli 2019. Melalui roadshow, PLN mampu meyakinkan ketertarikan investor atas kredibilitas PLN dengan adanya respons positif dari investor," kata Sarwono.
Penawaran umum resmi kepada investor dimulai pada 6 September 2019. Harga acuan awal untuk tranche 3 tahun di Yen Swap Offer (YSO) + 45-65 bps, 5 tahun di YSO+ 75-95 bps, 7 tahun di YSO+80-100 bps, dan 10 tahun pada YSO+90-105 bps.
"Transaksi ini berhasil diterbitkan pada 12 September 2019, yaitu dengan tenor 3 tahun sebesar 3 miliar yen dan kupon 0,43%, 5 tahun sebesar 18,5 miliar yen dengan kupon 0,87%, dan tenor 10 tahun sebesar 1 miliar yen dengan kupon 1,05%," urainya.
Transaksi ini juga menjadi penting karena merupakan penawaran obligasi Samurai pertama oleh badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang membuka jalan selanjutnya bagi para emiten Indonesia dan ASEAN lainnya untuk mengakses pasar obligasi Jepang.
Dengan penerbitan Samurai bond, PLN kembali menjadi satu-satunya korporasi ASEAN yang memiliki benchmark obligasi di seluruh investor base dunia, yaitu di pasar dolar Amerika Serikat, euro, dan yen Jepang.
Saat ini PLN tengah melakukan penawaran obligasi dan sukuk sebesar Rp5,7 triliun dari pasar domestik
Biayai investasi
Dana segar yang diperoleh dari penerbitan Samurai bond akan digunakan untuk pembiayaan investasi sehingga mampu menjaga kestabilan biaya pokok penyediaan listrik.
PLN juga terus terus mengejar pencapaian target elektrifikasi secara nasional 99% di 2019, selain menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur strategis di sisi pembangkitan, transmisi, dan distribusi di seluruh Indonesia.
Dosen Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menambahkan bahwa keberhasilan PLN meraup Samurai bond sebesar 23,2 miliar yen mengindikasikan bahwa PLN masih sangat dipercaya utk kesekian kalinya dalam menerbitkan global bond.
"PLN harus benar-benar mengalokasikan global bond tersebut untuk membiayai investasi pembangkit, transmisi, dan distribusi sehingga bisa menghasilkan pendapatan yang kelak untuk membayar kembali global bond tersebut," ujarnya. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved