Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Insinyur Se-ASEAN Punya Standar Kompetensi yang Sama

Media Indonesia
13/9/2019 10:06
Insinyur Se-ASEAN Punya Standar Kompetensi yang Sama
Presiden Joko Widodo berpidato dalam acara Pembukaan The 37th Conference ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO37), di JIExpo( ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

PRESIDEN Joko Widodo meluapkan kegembiraannya saat membuka Konferensi Organisasi ­Insinyur ­Se-ASEAN Ke-37 (CAFEO 37) di Jakarta, Rabu (11/9).

Jokowi yang juga seorang insinyur mengaku senang karena insinyur se-ASEAN sudah memiliki standar kompentensi yang sama.

“Saya senang telah muncul recognition agreement di antara insinyur-insinyur di ASEAN sehingga terdapat standar kompetensi yang sama di antara negara,” kata Jokowi saat membuka Cafeo37 yang dihadiri 1.000-an insinyur se-ASEAN di JI Expo, Kemayoran, Jakarta

Perjanjian  tersebut,  lanjut Jokowi,  memungkinkan mobilitas para ­insinyur lintas negara di ASEAN lebih mudah.

“Kerja sama antarinsinyur di ASEAN ini penting untuk terus ditingkatkan dan saya yakin setiap negara ASEAN punya kekuatan masing-masing,” ujar Jokowi.

Jokowi berharap ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) bisa memfasilitasi anggota-nya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.

“Serta bersinergi satu dengan yang lainnya,” kata Jokowi.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

PP ini, kata Heru, menjadi landasan  kuat  untuk  mengembangkan  profesi  keinsinyuran,  salah  satunya  standar kompetensi.

“Dengan diberlakukannya ­undang-undang keinsinyuran tahun ini melalui peraturan pemerintah yang dikeluarkan Bapak Presiden, setiap insinyur yang melakukan praktik keinsinyuran harus disertifikasi dan diregistrasi,” ujar Heru yang juga Chairman AFEO ini.

“Inilah pintu masuk kami untuk menyusun database keinsinyuran pertama di Indonesia yang akan berisikan lebih dari 1 juta talenta-talenta terbaik bangsa. Tentu nama Bapak Ir Joko Widodo ada di ­dalamnya. Lengkap dengan klasifikasi dan standar kompetensinya,” ujar Heru.

Untuk diketahui, PII  bersama  Indonesian  Accreditation  Board  for  Engineering  Education (IABEE) berhasil membawa Indonesia menjadi anggota Washington Accord. Artinya lulusan sarjana (S-1) program studi teknik yang telah diakreditasi IABEE setara dengan lulusan prodi teknik di negara-negara anggota Washington Accord. (RO/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya