Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
GUNA mewujudkan sustainable e-commerce, berbagai strategi dan kebijakan telah dilakukan oleh Bukalapak. Tak terkecuali pemangkasan jumlah karyawan.
Demikian dikatakan Head of Corporate Communication Bukalapak, Intan Wibisono saat ditanya soal pemangkasan jumlah pegawai Bukalapak, Selasa (10/9).
"Kami melakukan berbagai macam penataan internal, mulai dari sisi struktur organisasi, dari sistem yang kami upgrade juga, ada beberapa yang kami upgrade supaya lebih aman dan cepat. Ada banyak SOP dan kebijakan yang kami terapkan juga, jadi sebenarnya banyak sekali yang kami lakukan," ujarnya.
Baca juga: Polisi Sebut Jaringan IS sudah Dua Tahun Beraktivitas di Papua
Intan mengatakan, jumlah pegawai yang dipangkas tidak memengaruhi pelayanan Bukalapak kepada penggunanya. Sebab pegawai yang diberhentikan jumlahnya tidak banyak.
"Total jumlah karyawan kita itu kan ada di 2.500-an, itu memang kita masih ada di angka segitu. Jadi sebenarnya enggak signifikan sama sekali dan tidak impact sama sekali," tuturnya.
Penataan internal tersebut juga dilakukan guna menyelaraskan strategi jangka panjang Bukalapak. Menjadi perusahaan dagang yang menghasilkan, kata Intan, ialah tujuan perusahaan berstatus unicorn itu.
Intan menampik pemberhentian sejumlah pegawai lantaran ada isu lain. Bukalapak, sebut dia, pada pertengahan 2019 mendapatkan gross profit tiga kali lipat lebih banyak ketimbang di 2018 pada periode yang sama.
"Kami ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih keuntungan. Dengan pencapaian performa bisnis yang baik dan modal yang cukup, kami menargetkan untuk dapat mencapai breakeven bahkan keuntungan dalam waktu dekat," jelas Intan. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved