Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk mendapat limpahan kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebanyak 2.467 unit.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank BTN Oni Febriarto Raharjo mengatakan tambahan kuota itu meningkatkan optimisme perseroan mencapai target bisnis.
Kredit perseroan akan tumbuh lebih baik, diperkuat dengan potensi pencairan KPR subsidi pada semester II yang diperkirakan mencapai 28.000 unit, juga KPR nonsubsidi sekitar 16.000 unit.
"Kami mengapresiasi langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang memberikan kepercayaan kepada Bank BTN menggunakan kuota FLPP untuk mempercepat pencapaian program Sejuta Rumah," kata Oni saat memaparkan rencana dan perkembangan bisnis BTN ke depan di Jakarta, kemarin.
Untuk menjemput target 2019, Bank BTN juga telah memperbaiki performa bisnis, khususnya dalam pencapaian kredit dan dana pihak ketiga.
Per Juli 2019, pembiayaan bank berkode BBTN ini tumbuh menjadi Rp 251,98 triliun, lebih tinggi 18,03% jika dibandingkan dengan Juli 2018 yang sebesar Rp213,50 triliun.
Oni mengungkapkan setidaknya ada dua faktor yang menjadi katalis positif bagi bisnis Bank BTN. Pertama, penurunan BI-7DRRR yang telah dikeluarkan Bank Indonesia hingga dua kali menjadi 5,50% dan penurunan giro wajib minimum (GWM) rupiah.
Faktor kedua, lanjut Oni, ialah berlanjutnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk lima tahun ke depan yang dapat mengonfirmasi program Nawacita akan dipertahankan. Salah satunya program Sejuta Rumah yang menjadi amanah Bank BTN untuk berkontribusi secara aktif.
"Bank BTN akan tetap menjadi integrator program Sejuta Rumah, baik sisi supply maupun demand dengan berperan aktif dalam mendidik pengembang baru dan menyalurkan kredit pendukung sektor properti dari hulu hingga hilir," tegas Oni. (E-1)
Bank BTN Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pembangunan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 800 unit selama 2025.
Sepuluh developer ini mencatat kontribusi signifikan dengan total realisasi kredit mencapai Rp1,7 triliun, setara 50% dari total KPR Non Subsidi yang disalurkan BTN
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya sangat serius untuk menyukseskan program perumahan nasional pemerintah.
Tahun ini, stok milik pengembang yang bekerja sama dengan BTN jika ditotal sudah mencapai 500 ribu unit lebih.
Dalam catatan BTN, saat ini terdapat lebih dari 38 ribu rumah yang sertifikatnya belum terselesaikan oleh developer. Rumah-rumah tersebut melibatkan 4.000 proyek.
BANK Tabungan Negara (BTN) menyusun skema pembiyaan kredit perumahan rakyat (KPR) bagi pekerja sektor informal. Seperti tukang cukur, ojek online, dan lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved