Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PASAR properti hunian di Indonesia dinilai masih sangat potensial. Selisih pasokan dan permintaan (backlog) hunian di Indonesia yang masih tinggi, yakni 11,4 juta unit, dan laju pertumbuhan penduduk menjadi dua faktor utama pendorong prospektifnya properti residensial tersebut.
"Kami meyakini bahwa peluang bisnis properti hunian tapak maupun vertikal masih cukup besar," ujar Aulia Firdaus, Chief Executive Officer (CEO) Repower Asia Indonesia, salah satu pengembang properti di Jabodetabek, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (27/8).
Hingga saat ini, ia menambahkan, rumah tapak masih diminati konsumen, terutama dari segmen keluarga termasuk keluarga usia muda. Itu menjadi salah satu potensi yang membuat pasar menjadi terus bergairah. Karena itu, lanjut Aulia, Repower Asia gencar mengembangkan proyek rumah tapak, terutama di Kota Depok, Jawa Barat.
Dalam kesempatan terpisah, pengamat bisnis properti Panangian Simanungkalit memproyeksikan sampai dengan akhir 2019, permintaan rumah tapak bakal meningkat hingga kisaran 6%-8% jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Kapitalisasi pasar perumahan sampai dengan akhir 2019 saya perkirakan berkisar Rp110 triliun-Rp120 triliun," papar dia.
Potensi pasar residensial juga bisa dilihat dari program pemerintah. Melihat tingginya kebutuhan akan hunian, pemerintah sejak 2015 mencanangkan Program Sejuta Rumah. Lewat program itu pemerintah menggulirkan dana subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Salah satu dana subsidi yang digulirkan pemerintah ialah melalui kredit pemilikan rumah (KPR) berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Sepanjang rentang empat tahun terakhir, 2015-2018, pemerintah mengklaim torehan Program Sejuta Rumah terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2015, program tersebut merealisasikan sebanyak 699.770 unit. Lalu, pada 2016 (805.169 unit), 2017 (904.758 unit), dan 2018 (1.132.621 unit). Untuk 2019, pemerintah menargetkan pembangunan 1,25 juta rumah.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi A Hamid pernah mengatakan, tantangan ke depan antara lain adalah ketersediaan lahan di kawasan strategis. Terutama, untuk membangun rumah terjangkau bagi MBR.
Salah satu cara mengatasi hal itu misalnya dengan membangun rumah susun (rusun) dekat dengan stasiun kereta atau transit oriented development (TOD). Lalu, membangun rusun dengan kombinasi pasar seperti Rusun Pasar Rumput, Jakarta setinggi 25 lantai berjumlah tiga menara. (RO/X-12)
PASAR modal sedang mencermati fenomena backdoor listing, yakni proses masuknya entitas baru melalui akuisisi perusahaan tercatat tanpa IPO.
MENJAWAB tren interior bergaya kontemporer dan heritage, Idemu memperkenalkan Amarta, koleksi interior yang terinspirasi kekayaan tradisional dan budaya lokal.
Hal lain yang menurutnya menjadi pertimbangan masyarakat dalam negeri membeli properti adalah pemberian kebebasan dari pengembang.
Fahri memastikan dana yang pembangunan 1 juta unit tersebut ada dan banyak karena ada unsur bisnis bahkan saat mendaftar dan mengantre sehingga pola keuangannya akan sangat banyak.
Konsep hunian hijau kembali mencuri perhatian dunia internasional,FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2025, yang digelar pada Juni lalu di Lagos, Nigeria.
Aksi massa di proyek properti dinilai ganggu iklim investasi dan stabilitas sektor. Kepastian hukum jadi sorotan utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved