Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERUSAHAAN Listrik Negara (PLN) melalui anak usahanya, PT Comnets Plus (Icon+), makin serius menggarap lini bisnis jaringan internet dan tv berlangganan.
Memanfaatkan momentum 17 Agustus, PLN memberikan diskon tambahan bagi konsumen PLN yang mengajukan tambah daya yang disertai pendaftaran layanan internet dan tv berlangganan Icon+.
Peluncuran program itu dilakukan Deputi Menteri Bidang Energi, Logistik dan Kawasan Edwin Hidayat, Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, serta jajaran direksi PLN dan Icon+. Acara digelar di area car free day, Jakarta Pusat, kemarin.
Edwin Hidayat mengungkapkan, program tersebut sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat yang kini membutuhkan hadirnya internet dan tv berlangganan.
“Dengan biaya terjangkau, masyarakat kini bisa menikmati internet dan tv berlangganan stroomnet dengan kecepatan internet 5 mbps” Ungkap Edwin dalam keterangan resmi, kemarin.
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani menambahkan, dirinya berharap program tambah daya tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
“Kami optimistis program ini mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis dan meningkatan kontribusi laba dari PLN Group” Ungkapnya
Untuk diketahui, program tersebut dilakukan serentak tersebar di seluruh Indonesia dengan target pelanggan kurang lebih sebanyak 500 ribu pelanggan untuk tambah daya dan 20 ribu pelanggan untuk penyambungan sementara.
Di sisi lain, Sripeni menjanjikan kinerja yang lebih baik pascakejadian pemadaman listrik skala besar atau blackout di Jawa bagian barat pada 4 Agustus lalu.
“Kejadian blackout kemarin menjadi pelajaran kami, dan kami janji akan berubah menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno meminta direksi PT PLN (persero) belajar dari negara lain soal kecepatan normalisasi pasokan listrik saat terjadi gangguan. Pemadaman listrik (blackout) yang dialami PLN bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di berbagai negara, seperti Brasil, Amerika Serikat, Argentina, dan Inggris.
Namun, gangguan itu dapat dinormalisasi dalam jangka waktu dua jam. (Ata/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved