Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

RUPS Luar Biasa BUMN Diminta tak Digelar Akhir Agustus 2019

Selamat Saragih
22/8/2019 11:38
RUPS Luar Biasa BUMN Diminta tak Digelar Akhir Agustus 2019
Menteri BUMN Rini Soemarno.(Antara/Wahyu Putro A)

PERINTAH Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)  terhadap lima BUMN pada akhir Agustus ini dipandang kurang tepat.

Kebijakan Rini tersebut dinilai menyalahi perintah Presiden Jokowi agar para menteri untuk tidak melakukan keputusan strategis hingga Oktober.

"Kalau Menteri BUMN Rini Soemarno tidak patuh lagi terhadap presiden sebaiknya dicopot saja," ujar Ketua Koordintor BUMN Watch, Naldy Haroen, di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Naldy menjelaskan rencana perombakan jajaran direksi BUMN atas arahan Rinitersebut bisa berimplikasi negatif bagi perekonomian nasional.

"Salah satu indikator yang bisa dilihat adalah menurunnya saham perbankan di pasar modal sejak rencana RUPSLB ini diumumkan," ungkapnya.

Menurut Naldy, tidak ada hal mendesak untuk digelarnya RUPSLB di lima BUMN tersebut. Bahkan, peristiwa ini akan semakin menjauhkan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok Presiden Jokowi sebesar 5,3% di tahun ini.

"Sebaiknya rencana tersebut dibatalakan atau ditunda sampai terbentuk kabinet baru pada Oktober mendatang. Jika Rini ngotot tetap menggelar itu, ini catatan buruk bagi Rini setelah peristiwa blakout PLN beberapa waktu lalu," tutur Naldy.

Jika Rini  tetap memaksakan kehendak untuk menggelar RUPSLB terhadap lima BUMN lanjutnya, BUMN Watch khawatir hal itu akan berimbas pada citra pemerintahan presiden Jokowi. Tak pelak, ia menduga ada motif lain di balik rencana Rini tersebut.

"Kalau pergantian Direksi BUMN tetap dilakukan, patut diduga latar belakangnya bukan soal masalah ekonomi atau kinerja BUMN itu. Tapi lebih karena pertimbangan politik, dan hal ini tidak bagus bagi stabilitas perekonomian nasional," ujarnya.

Sebelumnya, atas permintaan RIni, lima BUMN kan menggelar RUPSLB pada 28 Agustus - 2 September 2019. Kelima BUMN itu adalah 4 BUMN sektor perbankan, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN), dan 1 BUMN Migas, yakni PGN.

Salah satu agenda RUPSLB adalah mengganti pengurus perusahaan, yakni jajaran direksi dan komisaris. Rencana itu sudah diagendakan dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI).(OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik