Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla memberi saran kepada para milenial yang berkumpul dalam peluncuran 1.000 Startup Ignite the Nation di Istora Senayan, Jakarta, kemarin. Dia mengingatkan mereka yang ingin menjadi pengusaha agar tidak banyak berteori, tetapi langsung mempraktikkannya.
Kalla menganalogikan belajar berbisnis atau membuat usaha layaknya belajar berenang. “Menjadi pengusaha, membangun startup seperti belajar berenang, banyak baca buku tentang berenang lalu terjun ke sungai. Itu pasti tenggelam. Namun, turun pelan-pelan dari pinggir, 3-4 hari bisa berenang. Tidak usah baca teorinya terlalu banyak, mulai saja dulu,” tuturnya.
Wapres menambahkan, menjadi pengusaha umumnya dimulai sejak usia muda. Dia bercerita ketika memulai usaha sejak berusia 22 tahun, begitu juga Erick Thohir dan pengusaha lainnya. “Jadi, sebetulnya kita hanya ganti-gantian. Ini namanya estafet bangsa, hanya caranya yang berbeda-beda,” ucapnya disambut riuh para pengusaha muda.
Kalla mengungkapkan generasi milenial sekarang sebagai pebisnis lebih beruntung ketimbang generasinya dulu. Saat itu dia mengaku terlebih dulu harus berusaha mencari supplier, bahan baku, cari pasar, hingga sepatunya tipis, sedangkan generasi sekarang tinggal mengetik dari laptop di rumah, langsung mendapatkan pembeli.
Dia menegaskan lagi kepada para milenial untuk segera memulai usaha jika memang ingin menjadi pengusaha. “Kalau Anda tidak memulai sekarang, ya kapan lagi. Kalau tidak mulai berusaha startup, kita akan menjadi konsumen (dari negara lain),” tandas Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa generasi milenial menjadi tonggak penting dalam kemajuan perekonomian digital di Indonesia. Mereka memiliki potensi untuk menyalurkan ide-ide segar sesuai dinamika saat ini. “Kalau punya ide, kemauan, dan memiliki skill, Anda mampu menciptakan enterpreneurship yang mana digital ekonomi menjadi basis Anda.’’
Menkeu menyebut dirinya memiliki harapan besar kepada generasi muda untuk mengembangkan perekonomian digital dan membuktikannya kepada dunia. Pemerintah pun terus berupaya untuk memperbaiki regulasi dalam mengembangkan perekonomian digital agar dapat memberikan perlindungan kepada setiap pemain.
Dukungan pemerintah
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menekankan pula bahwa pemerintah mendukung perkembangan startup lewat Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital. Dia berharap pada tahun-tahun mendatang startup berlevel unicorn dan decacorn menjamur di Indonesia.
“Kalau pada kabinet yang akan datang ada wadah khusus ekonomi digital dan ekonomi kreatif, jumlah unicorn dan decacorn akan lebih banyak lagi di Indonesia,” kata Rudiantara.
Program itu, imbuh dia, sudah ada sejak 2016 dan telah ada 800 startup yang diinkubasi. “Kita ingin memantik lebih banyak lagi startup. Jangan hanya berhenti di startup, kami juga memfasilitasi, mengakselerasi agar lebih banyak lagi unicorn di Indonesia.’’
Menurut Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, startup sebagai salah satu bagian dari ekonomi kreatif memiliki sumbangsih tinggi dalam perekonomian Indonesia. Disebutkan, 2018 saja kontribusinya Rp1.105 triliun dan setiap tahun terjadi peningkatan.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan pihaknya terus berusaha memanfaatkan teknologi digital dalam meningkatkan transparansi. Dia menilai kurangnya pemanfaatan teknologi di kementerian/lembaga merupakan salah satu penyebab banyaknya manipulasi dana sehingga anggaran dari APBN tak efisien. (Ata/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved