Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BANK Indonesia menggelar seminar internasional bertajuk 'Structural Transformation through Manufacturing Sector Development for High and Sustainable Economic Growth.'
Deputi Gubernur BI Doddy Budi Waluyo mengungkapkan seminar tersebut diadakan mengingat pentingnya peran industri manufaktur dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Seminar ini bertujuan membahas peta jalan strategi pengembangan manufaktur Indonesia dan mencapai pemahaman bersama tentang kebijakan dan strategi industri yang paling tepat serta didukung pembelajaran dari negara lain," kata Doddy di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (12/8).
Doddy menuturkan, saat ini, perekonomian Indonesia telah tumbuh cepat. Hal itu ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran 5,6% dalam 10 tahun terakhir.
Dirinya menilai angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai negara berkembang masih cukup baik di tengah kondisi ketidakpastian global.
Baca juga: Atasi Defisit Neraca Dagang, Pemerintah Dorong Hortikultura
Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih jauh lagi, Doddy mengungkapkan industri manufaktur bisa menjadi salah satu yang didorong.
"Untuk mendorong perkembangan industri manufaktur, BI senantiasa menciptakan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif, salah satunya yakni dengan penurunan suku bunga acuan BI," tutur Doddy.
Adapun, seminar tersebut dihadiri oleh Pendiri Institute for Manufacturing Cambridge University Sir Miker Gregory, perwakilan dari Kemenko Bidang Perekonomian Raden Edi Priyo Pambudi, perwakilan dari Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi, perwakilan Kementerian Keuangan Rofyanto Kurniawan, Country Director Indonesia Resident Asian Development Bank (ADB) Winfried F Wicklein dan Lead Country Economist, serta World Bank Indonesia. (OL-2)
Pengamat Nilai Indonesia akan Mengutamakan Market BRICS Dibanding AS
OTOMASI industri di Indonesia belakangan ini semakin berkembang seiring dengan kebutuhan berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Industri manufaktur dalam negeri masih mengalami tekanan di tengah dinamika ekonomi global dan banjirnya impor produk jadi di pasar domestik.
Data resmi menunjukkan angka kecelakaan kerja yang melibatkan peralatan berat masih jadi perhatian serius.
Inovasi ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan industri atas alat berat yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved