Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Intercallin Siap Produksi Baterai Listrik Daur Ulang

(Zhi/E-3)
09/8/2019 03:40
Intercallin Siap Produksi Baterai Listrik Daur Ulang
Baterai Listrik Daur Ulang(Dok Foto: Zubaidah Hanum)

PT International Chemical Industry (Intercallin), yang dikenal lewat produk baterai dengan merek dagang ABC Battery, membidik produk baterai listrik daur ulang (recycle) sebagai pasar barunya. Produk yang akan dibuat ialah power bank dan baterai untuk kendaraan bermotor listrik.

Untuk merealisasikan rencana itu, Intercallin akan memperluas pabrik mereka di Jakarta Barat dan bekerja sama dengan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian. 

“Mereka mau membuat baterai listrik dengan menghilirisasi hasil penelitian kita,” ujar Kepala B4T Kementerian Perindustrian Budi Susanto di sela acara Bandung Riset Expo (BandREx) 2019 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/8).

Budi menuturkan pihaknya sudah merintis riset baterai listrik sejak 2013 lalu. Hasilnya ialah baterai ponsel berkapasitas 2.000 mAh, powerbank 7.000 mAH, ­power house portabel 20.000 mAh, dan baterai sepeda motor listrik.

“Kami memang bergerak masih di ranah low capacity karena memang itu teknologinya berbeda. Di sepeda motor listrik kami sudah mulai. Tapi kalau yang untuk ke mobil, kami memang belum memulai, tapi kami sedang menyusun standarnya,” beber Budi.

Budi melanjutkan, Intercallin mungkin juga akan masuk ke jenis baterai lain yang bisa digunakan untuk sepeda motor. 

“Jadi yang diisi. Mereka membuat yang portabel, nanti dijual apakah di minimarket ataukah pom bensin. Kalau mau isi ulang, tinggal diambil dari sepeda motor, terus beli yang dari situ, masukin ke motor dan jalan,” urai Budi.

Menurut Budi, Intercallin memilih menggunakan produk B4T karena alasan ekonomis, ­yaitu transfer teknologinya tidak semahal jika mengambil dari luar negeri. Perusahaan hanya perlu membayar hak kekayaan intelektual.

“Kalau beli dari luar negeri, teknologinya itu mahal. Nah, kalau mereka menggunakan hasil riset kita untuk dihilirisasi, justru pemerintah yang akan memberikan insentif,” tukasnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara menambahkan, baterai listrik juga diminati salah satu produsen sepeda motor di Indonesia, yakni Viar. “Mereka ingin ukuran ba-terai lebih kecil, tapi daya besar dan harga ekonomis,” kata ­Ngakan. (Zhi/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya