Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PT Asuransi Cigna Indonesia memacu lini bisnis layanan digitalnya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam industri asuransi jiwa di Indonesia.
Hal itu tidak lepas dari semakin majunya perkembangan teknologi digital saat ini sehingga merambah seluruh lini kehidupan nasabah.
“Ke depannya, sisi layanan digital yang akan mendominasi. Makanya kami memberi perhatian khusus di sisi ini,” ujar Director and Chief Distribution Officer Cigna Indonesia Dini Maharani di Jakarta, Rabu (7/8).
Di ranah digital, saat ini Cigna memiliki customer portal, yakni portal digital khusus nasabah Cigna yang memungkinkan nasabah melakukan pengecekan status polis, manfaat polis, status pengajuan klaim, dan lainnya.
Cigna juga menggandeng sejumlah situs agregator untuk memperkenalkan produknya ke publik, terutama kaum milenial.
“Kerja sama dengan situs-situs agregator ini memberi kesempatan bagi Cigna untuk mendistribusikan solusi perlindungan kepada masyarakat yang mencari produk asuransi secara spesifik di dunia digital,” tutur Dini.
Proses pencairan klaim juga tidak luput mendapat sentuh-an digital. Dini menjelaskan tiap tahunnya meningkat rata-rata sekitar 10%. Sepanjang 2018 lampau, pihaknya membayar klaim Rp330 miliar.
“Kami memiliki layanan speedy claim hanya 30 menit untuk klaim di bawah Rp10 juta. Selain itu, ada juga pemberian bonus jika nasabah tidak melakukan klaim dan pengembalian premi,” tutur dia.
Kanal telemarketing.
Saat ini, dari kanal distribusi telemarketing, 10%-nya diperoleh dari layanan digital. Jumlah itu naik sekitar 30% dari tahun sebelumnya. Kanal distribusi telemarketing masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Cigna Indonesia hingga saat ini.
Sepanjang 2018 lalu, dari kanal distribusi telemarketing, Cigna meraih pendapatan premi bruto atau gross written premium (GWP) sebesar Rp713,14 miliar. Telemarketing memberi kontribusi 62,1% dari total GWP Cigna yang mencapai Rp 1,14 triliun.
Pada kuartal pertama 2019, GWP dari telemarketing mencapai Rp169,75 miliar.
Dini menjelaskan pihaknya akan terus memperkuat kanal distribusi keagenan ke sejumlah daerah. Saat ini, portofolio Cigna masih di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bali. Sebagian sudah merambah ke kota lapis kedua. Saat ini Cigna memiliki 800 agen dan telemarketer, dan berhasil memiliki 900 ribu nasabah.
Kinerja memuaskan itu turut mendongkrak posisi Cigna Indonesia di peringkat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Saat ini, Cigna sudah berada di urutan ke-22, naik dari tahun sebelumnya yang di urutan ke-25 dari 51 perusahaan.
Beberapa waktu lalu, Deputi Direktur Pengawasan Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) I Wayan Wijana mengatakan literasi atau kesadaran masyarakat terhadap produk asuransi di Indonesia masih sangat rendah.
Berdasarkan riset OJK pada 2013 lalu, tingkat literasi masyarakat pada produk-produk asuransi masih sebesar 11% dari total penduduk Indonesia. OJK berharap di era yang serbadigital ini, asuransi dapat lebih berinovasi sehingga dapat dikenal luas masyarakat.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu meminta perusahaan asuran-si memanfaatkan teknologi digital sebab hal itu bisa meningkatkan penetrasi ke masyarakat dengan lebih mudah, efektif, dan efisien. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved