Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PERANG dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang makin memanas seiring langkah pemerintah Tiongkok melemahkan mata uang yuan membuat bursa saham dan nilai tukar mata uang global berguguran.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia masih ditutup melemah signifikan 0,91% ke level 6119.471.
Rupiah melemah 22 poin atau 0,15% menjadi 14.277 per dolar AS dari sebelumnya 14.255 per dolar AS
"Perselisihan antara dua ekonomi terbesar dunia ini dengan cepat berubah menjadi lebih buruk dari sebelumnya dan berhasil mengguncang pasar," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi seperti dikutip dari Antara.
Pemerintahan Trump secara resmi menyebut China sebagai manipulator mata uang, sebuah pernyataan yang meningkatkan ketegangan perang dagang lebih jauh.
Sikap tersebut disampaikan Washington setelah Bank Sentral China (PBOC) dengan sengaja membiarkan nilai yuan jatuh terhadap dolar AS sebagai bentuk balasan atas tarif impor oleh AS.
"Kini perang dagang sepertinya sudah naik kelas, bertransformasi menjadi perang mata uang. Jika praktik yang dilakukan China ditiru negara lain demi menggenjot ekspor, akan terjadi devaluasi mata uang secara kompetitif. Perang mata uang sudah di depan mata," tandas Ibrahim.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa pelemahan mata uang Tiongkok yuan akan membuat impor barang Tiongkok semakin sulit dibendung.
Jika impor barang Tiongkok sulit dibendung, lanjutnya, neraca perdagangan Indonesia-Tiongkok akan semakin defisit, terutama di tengah terus turunnya harga komoditas.
Potensi rebound
Dalam perdagangan di BEI kemarin, pelemahan didominasi oleh sektor aneka industri yang turun 2,26%, diikuti sektor keuangan turun 1,90%, dan sektor perdagangan turun 1,28%.
BEI mencatat adanya transaksi total frekuensi perdagangan saham sebanyak 548.686 kali dengan volume perdagangan 16,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp10,4 triliun.
Analis Bina Artha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan, pergerakan IHSG yang terus bertahan di zona merah murni berdasarkan sentimen negatif yang datang dari luar negeri.
"US China Trade War, China's currency devaluation, Hong Kong crisis, Iranian Crisis. Itu saja sentimennya," kata Nafan kepada Media Indonesia.
Adapun, dirinya menilai rilis data PDB Indonesia tidak memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. "Tidak. Sebab itu hanya merupakan sentimen hari kemarin lalu. This is pure global sentiment," lanjutnya.
Namun begitu, dirinya memprediksi adanya potensi rebound pada IHSG yang disebabkan faktor jenuh jual para investor.
"Meskipun demikian, terlihat bahwa Stochastic dan RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual. Di sisi lain, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan IHSG," jelasnya.
Sejumlah rekomendasi saham dari Bina Artha yang dapat menjadi pertimbangan investor, yakni ADHI, ASRI, BBTN, BMRI, ELSA, PGAS. (E-1)
Latihan militer gabungan Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari 13 negara peserta.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Isu penolakan udang asal Indonesia asal AS itu menjadi sorotan penting bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petambak, industri pengolahan, eksportir, hingga pemerintah.
Media internasional menyoroti langkah strategis diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 21 Agustus 2025, dibuka melemah 39,99 poin atau 0,50% ke posisi 7.903,83.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved