Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polisi Investigasi Penyebab Listrik Mati

Liliek Dharmawan
07/8/2019 06:50
Polisi Investigasi Penyebab Listrik Mati
Foto udara suasana kompleks PT PLN (Persero) Pusat Pengatur Beban (P2B) Area Pengatur Beban (APB) Jateng-DIY di Ungaran, Kabupaten Semarang.(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

POLDA Jawa Tengah terus menginvestigasi penyebab padamnya listrik di sebagian besar wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Dugaan awal, penyebabnya ialah faktor alam yakni pohon tumbang yang menyebabkan hubungan pendek arus di Gunungpati, Semarang.

Polisi antara lain memeriksa sejumlah petugas PT PLN UPT Ungaran, Semarang.

"Kami menginvestigasi apakah ada unsur kesengajaan, kelalaian, atau sabotase. Akan tetapi, salah satu kesimpulan ialah faktor alam karena beberapa saluran udara tegangan ekstra tinggi korsleting tertimpa pohon di Gunungpati. Namun, penyebab lainnya juga masih diinvestigasi," ungkap Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel di Purwokerto, kemarin.

"Kondisi saat sekarang sudah ada perbaikan. Petugas PLN terus berpatroli dengan memeriksa pepohonan di sekitar jaringan listrik," tambahnya.

Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan pihaknya pernah menangani kasus sabotase listrik di Aceh pada 2012. Ketika itu polisi menangkap pelaku yang memutus transmisi listrik Aceh dan Sumatra Utara.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Kurtubi mendesak pembentukan tim investigasi untuk mencari tahu penyebab sebenarnya kasus listrik padam massal di sebagian Jawa. Tim tersebut harus diisi para ahli di luar PT PLN sehingga hasilnya independen.

"Investigasi ini penting untuk mengetahui apa yang terjadi, untuk memberikan evaluasi terhadap kejadian yang sudah merugikan banyak pihak," ujar Kurtubi di gedung parlemen, Jakarta, kemarin.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun telah menerjunkan Tim Inspektur Ketenagalistrikan ke beberapa lokasi transmisi. Investigasi dilakukan untuk mengetahui antisipasi yang bisa dilakukan jika kasus serupa terjadi di masa mendatang.

"Kami telah mengirimkan Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan investigasi ke Gandul dan Ungaran-Pemalang. Tim sudah ada di sana dan kita akan cari tahu apa penyebabnya," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikkan Kementerian ESDM Rida Mulyana.

Terima pengaduan
Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) kemarin menyatakan telah menerima dua pengaduan masyarakat asal Ciledug, Kota Tangerang, Banten, yang mengalami kerugian akibat listrik mati pada Minggu (4/8).

Koordinator Pengaduan YLKI, Sularsih, menjelaskan masyarakat bisa menyampaikan pengaduan langsung ke posko terdekat ataupun melalui e-mail atau surat.

Pengaduan akan dihimpun secara keseluruhan dalam kurun waktu satu bulan. Pengaduan yang sudah terkumpul nantinya ditindaklanjuti dengan beberapa langkah.

Langkah pertama, jelas Sularsih, pihaknya meminta PLN untuk membuka crisis center. Dengan begitu, masyarakat bisa langsung mengadukan permasalahan terkait dengan pemadam-an listrik.

Langkah kedua, keberadaan crisis center tersebut diharapkan bisa menjadi sarana tindak lanjut bagi PLN atas pengaduan masyarakat dalam bentuk pemberian kompensasi kepada konsumen atau lainnya.

"Kalau konsumen melakukan gugatan, itu haknya konsumen juga untuk dilindungi," imbuhnya saat dihubungi, kemarin.
PT PLN akan mengeluarkan anggaran Rp865 miliar untuk kompensasi kepada sekitar 22 juta pelanggan yang terdampak, baik subsidi maupun nonsubsidi. (Iam/Dro/Pra/Nur/Ssr/Faj/Aiw/Ind/BY/AT/LD/*/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya