Perang Dagang dan Rilis Data PDB Tahan IHSG di Zona Merah

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah pada perdagangan hari ini. Pada pembukaan perdagangan, Selasa (6/8), IHSG turun 119,98 poin atau 1,95% ke posisi 6.053,87. Jelang penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah di level 6.083,14.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengungkapkan, pada perdagangan hari ini, IHSG masih dibayangi sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.

"Kecemasan perang dagang AS dan Cina diperkirakan masih membayangi sentimen negatif, apalagi data ekonomi Indonesia di bawah ekspektasi dapat memicu IHSG dapat kembali terkoreksi," kata Alfiansyah dalam riset hariannya, Selasa (6/8).

Dari faktor eksternal, kekhawatiran pasar terhadap perseteruan kedua belah pihak (AS dan Tiongkok) yang dapat memperburuk kondisi perdagangan global menekan harga minyak mentah WTI dan Brent terkoreksi hingga lebih dari 5%.

Baca juga: Indeks Keyakinan Konsumen Juli 2019 Turun Tipis

Selain itu, kebijakan Presiden AS Donald Trump yang akan menerapkan bea masuk sebesar 10% terhadap barang-barang impor Tiongkok mulai 1 September mendatang berdampak kepada perekonomian global, termasuk bagi perekonomian Indonesia.

Dari sisi internal sendiri, Rilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II 2019 belum berhasil memberikan sentimen positif terhadap perekonomian dalam negeri. Pertumbuhan PDB kuartal II 2019 melambat ke 5.05% (YoY) dari periode sebelumnya di 5.07%.

Namun begiti, Alfiansyah mengungkapkan diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, didorong kinerja ekspor dan investasi.

Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi melaju pada level support 6.129/6.083/5.990 dan resistance 6.269/6.362/6.408. (OL-2)