Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ketika IKEA Membuat Pengunjung (Terlalu) Nyaman

*/E-2
14/4/2015 00:00
Ketika IKEA Membuat Pengunjung (Terlalu) Nyaman
(MIRROR.CO.UK/GETTY IMAGES)
ADA-ADA saja ulah pengunjung IKEA, gerai perabot rumah tangga yang tersebar di berbagai negara termasuk Indonesia.

Baru-baru ini ada lebih dari 32 ribu orang meneken petisi diselenggarakannya permainan petak umpet di gerai IKEA cabang Amsterdam dan Utrecth, Belanda.

IKEA memang menakjubkan untuk disinggahi karena luasnya yang teramat masif dan dipenuhi beragam furnitur cantik yang membuat setiap pengunjung serasa di rumah sendiri, atau bahkan rumah impian. Saking nyamannya, dekorasi ala rumah di gerai IKEA itu memancing gairah 19 ribu orang untuk bermain petak umpet di dalam toko IKEA cabang Amsterdam! Tak kalah ramai, 13 ribu orang juga meminta IKEA cabang Utrecth untuk menggelar permainan serupa.

Para peminat permainan petak umpet tersebut menunjukkan keseriusan mereka untuk bermain di dalam IKEA dengan menandatangani petisi di sebuah akun grup Facebook. Grup itu berisikan propaganda agar manajemen IKEA mengizinkan permainan itu diadakan di dalam tokonya.

Sayangnya, pihak manajemen toko furnitur asal Swedia tersebut emoh memberi lampu hijau. Mereka menilai jumlah peserta yang berminat bergabung dalam permainan itu terlalu banyak sehingga akan sulit dikontrol.

"Pada dasarnya kami senang pengunjung kami begitu bersemangat untuk menikmati suasana kebersamaan dengan teman dan keluarga di toko kami. Namun sayangnya peminat permainan petak umpet itu menjadi terlalu banyak sehingga kami khawatir tidak bisa menjamin keselamatan pengunjung dan karyawan kami," ungkap juru bicara IKEA Martina Smedberg kepada The Guardian.

Lain di Belanda, lain di Tiongkok. Di IKEA Beijing, akhir-akhir ini ada banyak pengunjung yang tertidur di atas sofa dan kasur yang dipamerkan di dalam toko. Sepertinya mereka kelelahan mencari jalan keluar di toko supermegah dengan luas sekitar 50 ribu m2 tersebut.

Pihak manajemen IKEA Beijing mengaku terkejut dengan fenomena itu. Menurutnya, IKEA tidak pernah berusaha menarik pengunjung untuk duduk atau tidur di sofa dan kasur jualan IKEA, meski juga tidak melarang perilaku itu. "Kami tidak keberatan, bahkan kami senang para pengunjung merasa seperti di rumah," ungkap seorang staf IKEA kepada Wall Street Journal.

Fenomena itu konon memacu penjualan hingga dua kali lipat. Walakin, belakangan, IKEA melarang pengunjung untuk tidur di atas perabotan mereka. Pasalnya, karyawan IKEA kemudian jadi kewalahan membangunkan pengunjung sehingga menyulitkan mereka untuk menjual kasur dan sofa kepada pengunjung lain.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya