Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Pemerintah Harus Antisipasi Potensi Inflasi Tinggi di Akhir Tahun

Andhika Prasetyo
01/8/2019 16:15
Pemerintah Harus Antisipasi Potensi Inflasi Tinggi di Akhir Tahun
Pemerintah diminta mewaspadai inflasi tinggi pada akhir tahun terutama akibat Natal dan Tahun Baru.(ANTARA/Rosa Panggabean)

PEMERINTAH diminta mengantisipasi potensi tingkat inflasi tinggi pada akhir tahun ini.

Sebagaimana diketahui, ada dua momen besar di periode tersebut yakni Natal dan Tahun Baru serta libur sekolah.

Pada Desember 2018, angka inflasi tercatat 0,62%, lebih tinggi dari inflasi di momen Lebaran yang jatuh pada Juni di tahun yang sama yakni 0,59%.

Begitu pun di 2017. Tingkat inflasi Desember mencapai 0,71%, melangkahi angka inflasi di Juni yang sedianya juga cukup besar yakni 0,69%.

"Melihat pengalaman yang ada, kita perlu antisipasi di Desember supaya tetap terjaga. Dengan demikian inflasi secara tahunan tidak melebihi target yang ditetapkan pemerintah," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Kamis (1/8).

Baca juga: Rupiah Diperkirakan Stabil hingga Akhir 2019

Sedianya, ancaman inflasi di akhir tahun ini tidak hanya datang dari Natal dan tahun baru serta libur sekolah tetapi juga fenomena kekeringan yang diprediksi berlangsung cukup lama yakni hingga Oktober.

Jika tidak ditangani dengan baik, musim kemarau dikhawatirkan akan memberi dampak buruk pada produksi pangan. Jika produksi berkurang sementara permintaan tetap tinggi, dipastikan harga akan melonjak dan memicu inflasi yang lebih besar.

Namun, lanjut pria yang akrab disapa Ketjuk itu, jika melihat kesiapan pemerintah, termasuk dalam pengadaan beras oleh Perum Bulog, diyakini musim kemarau tidak akan membuat harga komiditas pangan mengalami kenaikan signifikan.

"Cadangan beras di Bulog sangat besar. Pemerintah juga rutin mengadakan rapat antisipasi kemarau. Kalau sudah diantisipasi dengan baik seharusnya tidak akan ada masalah. Kita hanya perlu waspada, bukan berarti kita harus khawatir," tandasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya