Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Tren Investasi Membaik, Stabilitas Keuangan Terjaga  

Andhika Prasetyo 
31/7/2019 03:40
Tren Investasi Membaik, Stabilitas Keuangan Terjaga  
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.(MI/Galih Pradipta)

REALISASI penanaman modal baik dalam negeri maupun asing, selama semester pertama 2019 tercatat sebesar Rp395,6 triliun. Jumlah tersebut sudah menyentuh 49,9% dari target yang ditetapkan pemerintah untuk tahun ini, yakni Rp792,3 triliun.

Secara rinci, angka investasi didominasi penanaman modal asing (PMA) dengan total Rp212,8 triliun, sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp182,8 triliun. Capaian menyeluruh selama enam bulan pertama tahun ini juga lebih tinggi 9,4% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan, tahun ini, tren pemulihan investasi tengah berlangsung setelah  sempat tersendat pada 2018.

Untuk pertama kalinya sejak 2014, pada 2018 target investasi yang ditetapkan tidak tercapai. Angka yang dapat diraih kala itu hanya Rp721,3 triliun dari bidikan sebesar Rp765 triliun.

“Situasi tahun ini berban­ding­ 180 derajat dari apa yang terjadi di 2018,” ujar Lembong di Jakarta, Selasa (30/7).

Tren baik tahun ini terjadi karena para pelaku usaha sudah kebal terhadap ancaman perang dagang. Lembong mengatakan perusahaan-perusahaan multinasional sudah memiliki keyakinan bahwa perang dagang dapat dikelola dan dikendalikan sehingga tidak menimbulkan dampak lebih luas lagi.

Optimisme terhadap kondisi global pun didukung situasi politik di dalam negeri yang kian kondusif. Pemilu yang berlangsung aman dan damai dan ditutup dengan rekonsiliasi politik membuat investor semakin nyaman dengan kondisi di Tanah Air.

“Dalam 15 tahun terakhir, setiap tahun sebelum pemilu, nilai investasi memang selalu mengalami pelemahan, tetapi setelah pemilu usai, angkanya tumbuh lagi. Siklus itu selalu terjadi termasuk saat ini,” ucap Lembong.

Ia pun optimistis, hingga akhir tahun, nilai investasi yang akan tertanam di Indonesia akan semakin besar sehingga mampu mencapai target yang ditetapkan dan tumbuh dua digit dari capaian tahun lalu.

Keuangan terjaga
Selaras dengan pencapaian jumlah investasi, stabilitas sistem keuangan triwulan II 2019 ikut terjaga dengan baik. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan hal itu berdasarkan hasil pemantauan lembaga anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terhadap perkembangan perekonomian, moneter, fiskal, pasar keuangan, serta lembaga jasa keuangan dan penjaminan simpanan.

“KSSK memandang stabilitas sistem keuangan domestik tetap baik, ditopang industri perbankan yang tetap sehat dan pasar keuangan domestik yang kondusif,” kata Menkeu, Selasa (30/7).

Kondisi tersebut, lanjut dia, dipengaruhi tiga faktor utama. Pertama, menurunnya ketidakpastian pasar keuangan global yang dipicu respons sejumlah bank sentral di negara maju dan negara berkembang yang melonggarkan kebijakan moneter, termasuk bank sentral AS. Bank sentral AS diprediksi akan menurunkan suku bunga­ kebijakan moneternya.

Kedua, menariknya imbal hasil investasi portofolio di aset keuangan domestik. Ketiga, membaiknya persepsi terhadap prospek ekonomi Indonesia. (Nur/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya